TIMIKA-Koranpapua.id- Pj Bupati Mimika Valentinus S. Sumito memimpin apel perdana gabungan di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika di Lapangan Upacara Pusat Pemerintahan SP3, Senin 3 Juli 2023.
Hadir pada apel tersebut, Pj. Sekda Mimika Petrus Yumte, Para Asisten, pimpinan OPD, ASN maupun honorer. Berikut pernyataan Pj Bupati Valentinus kepada ASN.
“Pagi ini adalah kesempatan yang sangat luar biasa. Kita bertemu pertama kali di lapangan ini bukan hal yang disengaja. Saya bisa hadir di depan bapa ibu sekalian tentu ini adalah jalan Tuhan,” ujar Valentinus
Pertemuan perdana dalam apel pagi ini, sebagai umat beragama tentunya menyadari hal tersebut bukan suatu rekayasa dan satu kesengajaan. Ia mengatakan, saat ini banyak ketertinggalan program pemerintah yang harus dikejar.
Apalagi saat ini sudah masuk triwulan kedua tahun anggaran 2023, namun penyerapan anggaran kita masih sangat minim. Meski demikian dirinya merasa optimis, karena jika dirunut ke belakang, DPA baru diserahkan pada pertengahan Maret 2023.
Dikatakan, jika penyerahan DPA pada bulan Maret berarti sudah melewati satu triwulan. “ Kita selesaikan triwulan satu dan kita masuk triwulan kedua seharusnya masuk pada posisi urusan lelang,” ujar Valentinus. Ia sangat berharap kepada pimpinan OPD agar pada triwulan ketiga berupaya semaksimal mungkin, agar dapat mengejar ketertinggalan yang ada.
“Di Provinsi Papua Tengah saya selalu menekankan kepada seluruh ASN. Para pimpinan OPD, kepala bidang, kepala seksi kita adalah satu tim besar. Begitupun kita di Kabupaten Mimika ini. Kita adalah satu tim besar kalau ada satu yang sakit kita semua ikut merasakan. Kalau ada yang senang kitapun senang,” paparnya.
Kepada ASN yang merasa kurang berkenan di hati maupun di kepala, Pj Bupati Valentinus mempersilakan untuk bertanya. Silakan menyampaikan aspirasi dengan cara yang santun. Sebagai ASN, Valentinus menegaskan mempunyai aturan di dalam melaksanakan tugas.
“Saya ASN dan bapa ibu pun ASN. Banyak aturan yang mengikat kita. Saya hadir di sini di tempat bapa ibu sekalian, itu karena saya ASN yang diberi perintah oleh Negara untuk bisa membantu menjalankan roda pemerintahan yang ada,” paparnya.
Karena itu Valentinus mengajak semua ASN untuk tetap bersatu dalam semangat membangun. Dan yang terpenting sekarang bagaimana memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.
Di luar sana menganggap Mimika adalah kabupaten yang terkaya dari sisi Sumber Daya Alam (SDA). Namun dibalik itu masih banyak keluhan masyarakat yang belum tersentuh pelayanan pemerintah. Hal ini yang harus menjadi perhatian semua ASN.
Ia menegaskan dalam menjalankan roda pemerintahan tidak akan keluar dari visi dan misi Bupati Eltinus Omaleng dan Johannes Rettob (OMTOB). “Kita tidak melampaui visi misi itu, karena rencana strategis kita bagaimana dalam melaksanakan pembangunan dalam lima tahun semua kita jalankan sesuai aturan,” tandas Valentinus.
Banyak hal yang harus dijalankan bersama, satu dalam koridor, sepaham, sehingga harapan kedepan Mimika bisa lebih baik lagi. “Saya hadir untuk mendampingi bapa ibu. Bukan datang mengambil kekuasaan dan hak bapa ibu. Tetapi lebih daripada itu untuk menguatkan bapa ibu,” pungkas Valentinus.
Di hadapan Pj Sekda, para asisten dan pimpinan OPD serta ASN maupun honorer, Valentinus menyampaikan bahwa hingga saat ini dirinya masih menjabat sebagai Direktur Otonomi Khusus di Kemendagri.
Direktur Otonomi Khusus di nomenklaturnya berbunyi, Direktur Penataan Daerah Otonomi Khusus dan Dewan Pertimbangan Otonomi Daerah yang berada di bawah Direktorat Jendral Otonomi Daerah.
Sebagai ASN berkewajiban menjalankan semua aturan sesuai dengan undang-undang dan tetap berpatokan pada UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah. Membaca UU Nomor 23 Tahun 2014 yang bisa dikatakan sebagai kitab suci ASN, jangan hanya baca satu pasal kemudian bicara banyak, sehingga melanggar pasal lain.
“Baca secara lengkap undang-undang tersebut. Jangan karena banyak hanya halaman depan kemudian lupakan halaman belakang,” pesan Valantinus.
Otonomi khusus yang sudah berlangsung selama 20 tahun, masih banyak kalangan yang menilai belum berhasil. Ini juga dikarenakan UU Otsus tidak tersosialisasikan dengan baik kepada masyarakat. Ia yakin dan percaya belum tentu semuanya membaca Undang-undang Otsus tersebut.
Karena itu akan menjadi perhatian Bagian Pemerintahan untuk mengadakan sosialisasi UU Otsus setelah direvisi. Ia berharap semoga semua bisa memahami hal tersebut. Karena Undang-Undang Otsus mengamanatkan ada turunan, ada PP 106 dan 107.
“Kalau kita membaca di PP tersebut kemudian di lampiran PP sebenarnya tugas kita di daerah Otsus sangat terinci. Kita bisa laksanakan dengan baik. Banyak yang dikhususkan. Misalnya pendidikan, kesehatan, infrastruktur, ada UKM. Itu kalau kita membaca undang-undang dan lampiran PP dengan baik,” tandas Valentinus.
Jika semua ASN memahami betul tugas dan tanggungjawab dan menjalankan sesuai dengan UU Otsus, maka seberapapun besarnya anggaran pasti akan terserap sesuai dengan perencanaan.
Valentinus mengajak semua ASN untuk saling mendukung satu sama lain. Kekompakan dan kebersamaan semuanya untuk dipersembahkan kepada masyarakat Mimika yang kita cintai.
“Saya mohon maaf jikalau ada hal yang kurang berkenan di hati bapa ibu sekalian. Kalau misalnya ada kurang dipahami tolong bertanya kepada mereka yang betul-betul memahaminya,” sarannya.
Ia mencontohkan, misalnya ada yang kurang paham soal pendidikan, bertanyalah kepada Dinas Pendidikan. Berbicara tentang perencanaan bertanyalah kepada Bappenda, terutama yang lagi tren saat ini mengenai pengadaan barang dan jasa.
Ditegaskan, yang paling dikuatirkan saat ini adalah soal pengadaan barang dan jasa, karena banyak sekali panitia pengadaan yang belum memenuhi syarat. Belum memiliki sertifikasi namun dipaksakan untuk melaksanakan hal-hal yang diluar ketentuan yang ada. Ini menjadi perhatian bersama jika ingin Mimika lebih maju kedepannya. (redaksi)