Timika – Persoalan stunting masih menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Mimika. Bagaimana strategi menuntaskan persoalan ini, Bupati Mimika Jhon Rettob langsung memimpin pertemuan bersama sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Selasa 30 Mei.
Segera lakukan pendataan untuk mengetahui berapa banyak anak Mimika yang mengalami stunting. “Apakah jumlah yang kita sampaikan ini sudah benar? Atau perlu evaluasi ulang
Pertemuan yang digagas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) yang berlangsung di Hotel Swiss Belinn Timika, fokus membahas soal koordinasi terpadu interfensi penurunan stunting terintegrasi aksi #1 dan aksi #2.
Dalam kesempatan itu, bupati dan sejumlah pimpinan OPD terkait menandatangani komitmen penurunan stunting.
Johannes Rettob yang didampingi Saiful Takim, Sekretaris DP3AP2KB Mimika dalam kesempatan itu meminta semua pihak untuk terlibat menangani masalah stunting.
Dan kepada OPD terkait segera melakukan pendataan untuk mengetahui berapa banyak anak Mimika yang mengalami stunting. “Apakah jumlah yang kita sampaikan ini sudah benar? Atau perlu evaluasi ulang. Kita juga butuh masukan dari semua pihak,”ujar Jhon.
Selain pendataan, pemerintah perlu melakukan pemetaan wilayah, sehingga diketahui distrik mana yang jumlah stunting terbanyak. Pemetahan bisa dimulai dari RT, kampung dan kelurahan.
Setelah pemetaan dan pengambilan data baru dilanjutkan rapat evaluasi untuk membahas indikator apa saja yang menjadi penyebab terjadinya stunting.
“Apakah karena kurang gizi, apakah karena faktor lingkungan, atau karena kurangnya perilaku hidup sehat atau karena perkawinan dini,”tandas Jhon Rettob.
Hasil dari evaluasi tersebut, pemerintah bisa melakukan kebijakan melalui program yang tepat. Program tersebut bisa dilaksanakan tahun ini atau direncanakan tahun 2024.
Dikatakan strategi untuk menurunkan angka stunting harus disepakati bersama-sama antar OPD, supaya bisa diberi tugas dan tanggung jawab yang sama dalam memerangi persoalan ini.
Bupati juga mendorong Dinas Kesehatan dan DP3AP2KB segera melakukan evaluasi dan memutuskan cara yang tepat untuk menurunkan angka stunting. Termasuk memberikan pelayanan Posyandu, penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala dan lengan dan sanitasi.
Sementara Luky. J.A.W Kabid Budidaya Perikanan Mimika menjelaskan untuk menekan stunting membuat program mengajak masyarakat perbanyak konsumsi ikan.
Kemdian perwakilan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang menjelaskam tahun 2023 akan membangun sarana air bersih di kampung pesisir maupun di kota.
Alfons perwakilan Dinas Pendidikan menjelaskan upaya menurunkan stunting memberikan makanan tambahan bergizi bagi anak sekolah mulai dari TK dan SD. Selain itu bekerjasama dengan pihak Puskesmas untuk membuka pelayanan Posyandu di sekolah. (redaksi)