Timika – Persatuan Karya Darma Kesehatan Indonesia (Perdakhi) yang bernaung dibawah Yayasan Caritas Papua (YCP) Keuskupan Timika saat ini melakukan pendampingan kepada 254 kader malaria di 15 Puskesmas yang tersebar di wilayah Kabupaten Mimika.
Ratusan kader tersebut dibagi dalam dua wilayah kerja yakni, wilayah Paroki Emanuel Mapurujaya 224 orang dan Paroki Santo Petrus SP3 30 orang.
Untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal, Perdakhi berencana merekrut 70 kader pada awal Juni 2023. Dengan jumlah yang ada pelayanan tidak saja di wilayah kota tetapi akan menjangkau hingga ke Potowayburu.
Marten Ngauk, Manajer Program Sub-Sub Resipient (SSR) Paroki Mapurujaya kepada Koranpapua.id mengatakan, dalam melaksanakan tugas lapangan, para kader langsung didampingi tenaga kesehatan yang diutus dari setiap Puskesmas.
“Setiap kader ketika menjalankan tugas pemeriksaan malaria atau mengedukasi masyarakat laporannya disampaikan ke pendamping,” ujar Marten yang juga sebagai penanggungjawab kader di 15 Puskesmas.
Berdasarkan laporan kader, pendamping melakukan pemeriksaan untuk selanjutnya diserahkan kepada penanggungjawab di puskesmas. Setelah diperiksa, laporan tersebut kembali dikirim ke Perdakhi.
Sebelum diterjunkan ke lapangan, para kader terlebih dahulu dilatih melakukan pemeriksaan malaria menggunakan alat rapid diagnostic test (RDT). Setelah hasilnya positif langsung menghubungi pendamping untuk menyiapkan obat. Semua obat yang diberikan kepada pasien harus sesuai resep yang dikeluarkan pihak Puskesmas.
“Para kader yang aktif bekerja dan mengirim laporan setiap bulan diberikan insentif oleh Perdakhi sebesar Rp500.000,” tambah Marten.
Untuk menjadi kader malaria harus mendapatkan rekomendasi dari pemerintah kampung, berdomisili di kampung yang jauh dari Puskesmas, bisa membaca dan menulis.
Dalam perekrutan kader pemerintah kampung bekerjasama dengan pihak Puskesmas di wilayah pelayanannya. Kemudian warga yang dipilih dilaporkan ke Perdakhi untuk selanjutnya diberikan pelatihan cara memeriksa pasien.
Kader juga dibekali wawasan membaca hasil tes secara cepat dengan alat sederhana dan mampu memberikan penyuluhan bahaya malaria kepada masyarakat. Perekrutan kader ini selain oleh Perdakhi juga dilakukan oleh Dinas Kesehatan Mimika. (redaksi)