TIMIKA, Koranpapua.id- Masyarakat dunia, Indonesia termasuk di Kabupaten Mimika, Papua Tengah baru saja melewati kisah perjalanan panjang 365 hari di tahun 2023.
Melepaskan tahun 2023, pada 31 Desember umat Nasrani merayakan misa syukur tutup tahun di gereja-gereja. Termasuk umat beragama lain memanjatkan puji syukur kepada Allah sesuai dengan ajarannya masing-masing.
Selain berdoa, masyarakat juga berkumpul bersama keluarga, sahabat kenalan untuk merefleksikan perjalanan hidup, baik keberhasilan maupun kegagalan yang dialami selama setahun.
Namun lebih daripada itu ada harapan-harapan besar yang harus dijalani selama tahun 2024 yang disampaikan oleh tokoh agama, anggota DPRD Mimika, tokoh masyarakat dan Kapolres Mimika.
RP. Edo, SCJ, sebagai tokoh agama Katolik menyampaikan ada tiga pesan yang perlu dijalani umat Katolik di Kabupaten Mimika dalam tahun 2024.
Pertama, say thank you. Berkat Tuhan begitu banyak di tahun 2023. Yang manis, membahagiakan, menumbuhkan disyukuri.
Gratitude be happy, syukuri maka hidup akan bahagia. Yang pahit, berat dan susah yakinlah Tuhan mempunyai rencana yang indah. God has a purpose.
Kedua, mea culpa, mea maxima culpa. Dinamika hidup pasti ada banyak hal yang membuat Tuhan sedih, kecewa bahkan menangis.
“Tutur kata kita, rencana dalam hati dan pikiran serta perbuatan yang nggak selaras dengan kehendak Tuhan. Mohonlah ampun,” katanya.
Ketiga, hope. Punyailah mimpi dan harapan. Siapa yang mempunyai harapan mereka akan dituntun Tuhan. Yang mempunyai harapan dia akan bertumbuh dalam kasih dan iman. Yakinlah setiap harapan yang diperjuangkan akan membuahkan berkat Tuhan.
Sementara Ustad Muhammad Amin, Ketua MUI Mimika mengharapkan menjalani tahun baru 2024 harus dengan semangat yang baru, mempunyai optimisme yang tinggi dan membuang semua rasa pesimis dalam hidup.
Dalam membangun Kabupaten Mimika sebagai bagian tidak terpisahkan dari Papua Tengah adalah tanah damai, Amin berharap kekisruhan yang terjadi selama tahun 2023 jangan terulang kembali di tahun 2024.
Semua persoalan yang terjadi tahun lalu dianggap sebagai dinamika kehidupan yang perlu dilupakan dan diperbaiki, sebagai pengalaman dalam menata kehidupan bersama dimasa akan datang yang lebih baik.
Selain itu dalam menjaga toleransi antar umat beragama yang selama ini sudah sangat terjalin penuh keharmonisan, perlu terus dilestarikan dan ditingkatkan.
Dengan demikian nilai harmoni dan kebersamaan tetap dipupuk supaya semakin kuat dengan tetap menjaga Kota Timika menjadi daerah yang penuh damai dan kesejukan.
Kota dengan penuh kesejukan dan damai akan membuat siapapun senang datang mengunjungi daerah ini, sebab masyarakatnya penuh ramahtamah.
Karena orang tidak akan lagi bertanya Timika itu bagaimana? Melainkan Timika memberikan kesan sebagai kota yang aman, damai dan orang bisa beribadah dengan nyaman sekaligus memberikan kesan kepada orang berinvestasi dengan aman pula.
Amin berharap kepada pemerintah daerah agar kedepan lebih serius memberikan pelayanannya terbaik kepada masyarakat.
Ini bertujuan agar masyarakat merasa diayomi oleh pemerintah yang kredibel, yang bekerja dengan hati untuk masyarakat bukan untuk kepentingan golongan atau pribadi.
“Pemerintah harus melayani untuk kepentingan semua lapisan masyarakat dan semua agama tanpa ada yang dipilah pilih. Dengan demikian semua bisa menikmati pembangunan yang ada,” ujarnya kepada Koranpapua.id melalui sambungan teleponnya, Selasa 2 Januari 2024.
Sebagai tokoh Muslim, Amin merasa bersyukur kepada Allah karena Kabupaten Mimika terus berbenah diri, semakin maju, semakin menampakan eksistensi dirinya sebagai kota yang terus dan betul-betul akan maju.
Kemudian bagi TNI-Polri dalam menjalankan tugas pelayanan menjaga situasi keamanan, Amin menilai selama ini sudah berjalan dengan baik.
Amin berharap kepada aparat keamanan selalu membangun pendekatan kepada masyarakat secara edukatif, humanis dan persuasif.
“Yang selama ini dijalankan terus ditingkatkan agar masyarakat benar-benar merasakan kehadiran unsur TNI-Polri dalam mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat bukan merasa takut dan traumatis karena tindakan represif dan arogan,”pesannya.
Selain itu, Herman Gafur, Anggota DPRD Mimika berharap memasuki tahun politik ini semua lapisan masyarakat siapa saja harus terlibat aktif dalam menjaga serta menciptakan suasana aman dan damai di daerah ini.
“Kita harap semua berpartisipasi mulai dari TNI-Polri, Pemerintah, penyelenggara Pemilu, Partai Politik maupun masyarakat bersama-sama menyukseskan agenda politik daerah maupun Nasional. Dalam hal ini Pileg, Pilpres dan Pilkada,” katanya.
Dikatakan, harapan masyarakat adalah mendapatkan pelayanan yang baik dari pemerintah, TNI-Polri selama tahun 2024.
Bagi Pemerintah Kabupaten Mimika, politisi PKB ini berharap dalam melaksanakan pembangunan harus ada partisipatif aktif dari masyarakat, dalam penyelenggaraan roda pemerintahan harus lebih transparansi terutama dalam penggunaan dan pengelolaan anggaran.
Dengan adanya keterlibatan langsung masyarakat dalam rangka mengawasi dan mendorong penyelenggaraan pembangunan bertujuan agar Mimika lebih maju sejalan dengan besarnya postur APBD yang ada.
“Kita berharap pemerintah tidak hanya membangun infrastruktur fisik saja di kota melainkan merata sampai di pesisir dan gunung,” tambahnya.
Begitu juga bidang kesehatan, ekonomi, pendidikan maupun sosial lainnya harus mendapat porsi pelayanan yang sama agar terjadi keseimbangan dalam kehidupan masyarakat.
Sesuai pandangan Herman, pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah pada tahun 2023 sudah baik, namun ada catatan-catatan untuk diperbaiki dan ditingkatkan lagi.
Kinerja pimpinan daerah harus perlu ditingkatkan dengan meninggalkan ego sektoral. Dimana membangun kinerja dalam satu kesatuan yang utuh dalam merealisasikan dan mengoptimalkan fungsi dan peran sesuai visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati OMTOB.
Semua visi dan misi kepala daerah selama lima tahun sudah dituangkan dalam RPJMD. Selain itu, ia berpesan agar semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk menghindari kesan kinerja berjalan sendiri-sendiri.
Lainnya Luky Mahakena, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Mimika melihat peristiwa yang terjadi tahun 2023 yang penuh kedamaian dan aman, nyaman menjadi momen refleksi bagi tahun 2024 yang terus dipelihara oleh siapapun.
Bahwa Mimika merupakan rumah bersama yang penuh aman dan damai yang wajib untuk dilestarikan dan dijaga bersama.
Khusus dari sisi keamanan di dalamnya ada unsur TNI-Polri, yang terintegral dengan pemerintah daerah sejauh ini sudah terjalin baik menjadi kekuatan besar bersama yang harus terus dipertahankan.
Terutama pada tahun 2024 dalam menghadapi agenda Nasional Pileg, Pilpres dan Pilkada. Faktor keamanan dalam menciptakan suasana penuh damai daerah ini menjadi kunci sukses tidaknya pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan yang secara serentak pertama kali ini dilakukan pada 14 Februari 2024 nanti.
Pemerintah daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi harus terintegral dengan TNI-Polri. Dimana masyarakat Mimika harus mendapatkan pelayanan yang maksimal lewat program-program kerja yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.
Kepada masyarakat Mimika, Luky mengajak untuk memberikan dukungan dan salurkan aspirasi politiknya secara baik dan benar dalam proses pembangunan demokrasi dengan memberikan hak suaranya dengan mencoblos di Pilres, Pileg dan Pilkada nanti.
“Mari kita refleksikan tahun 2023 dengan membenah diri masing-masing. Secara sosial mari kita jaga eskalasi keamanan Mimika tetap aman dan damai,” ajak Luky.
Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah, tokoh agama, adat, pemuda, perempuan dan seluruh lapisan masyarakat Mimika atas segala dukungan dan partisipasinya sehingga perayaan Natal 25 Desember 2023 dan Tahun Baru 2024 bisa berjalan dengan aman, tertib dan damai.
“Di tahun yang baru ini mari kita renungkan akan apa yang sudah kita lakukan selama satu tahun terakhir.
Kita refleksi, laksanakan evaluasi diri agar di tahun yang baru ini bisa lebih baik, lebih disiplin dan menjadi pribadi yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan juga bagi orang lain,” harapnya. (Redaksi)