TIMIKA, Koranpapua.id- Sebanyak 30 mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi Agape Widya Malang dan enam mahasiswa pasca sarjana (S2) Sekolah Tinggi Teologi Agape Jakarta Kelas Timika, Provinsi Papua Tengah diyudisium dan wisuda, Sabtu 18 November 2023.
Pelaksanaan yudisum dan wisuda angkatan pertama tahun akademik 2022/2023 berlangsung di salah satu hotel di Timika pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka yudisium purna studi untuk S1 Teologi (S.Th), S1 P.A.K ( S.Pd) dan S2 Teologi (M.Th) dan S2 P.A.K (M.Pd).
Jalannya Sidang Senat Terbuka dipimpin Rektor STT Widya Agape Malang dan STT Agape Jakarta Kelas Timika, Pdt.Silpa sila Fairyo M.Th.,M.Pd didampingi Wakil Rektor Pdta Yosep Seo, M.Pd ditandai dengan memindahkan tali toga serta penyerahan ijazah.
Hadir dalam prosesi ini para anggota keluarga yudisium. Silpa mengawali sambutannya mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat, penyertaan dan perlindungan-Nya sehingga mampu melewati semua proses perkuliahan selama empat tahun hingga purna studi.
“Saya ucapkan selamat kepada bapak ibu wisudawan-wisudawati atas prestasi yang diraih hari ini. Semoga kedepan sukses selalu,” ucapnya yang disambut tepuk tangan meriah.
Silpa menitipkan pesan kepada wisudawan-wisudawati sesuai amanat Tuhan Yesus yang diberikan kepada 12 para rasul ‘Kerukson Ton Logon’ yang artinya pergi beritakan firman Tuhan keseluruh dunia menjadikan semua bangsa murid-Ku, baptiskan dan ajarkanlah mereka sesuai dengan apa yang telah-Ku lakukakan dan jangan takut karena Aku menyertai engkau sampai akhir jaman.
“Pergilah mewartakan. Kemajuan Timika, Papua Tengah hari ini ada di tangan bapa ibu semua. Begitupun hancurnya generasi masa depan Timika ada di tangan bapa ibu semua,” katanya.
Ia menegaskan mulai hari ini Tuhan menaruh tugas dan tanggung jawab besar di atas Pundak kalian semua. Pulang dari wisuda harus terus bekerja bukan tidur.
Kepada wisudawan-wisudawati jangan pernah bertanya apa yang negara sudah berikan kepadamu melainkan harus bertanya kepada diriku sendiri apa yang sudahku berikan untuk kemajuan bangsa dan negara ini.
“Hari ini bapa ibu sudah disiapkan dan diteguhkan untuk diutus dan bekerja bagi bangsa dan negara serta kepada Tuhan. Pergilah dan jadikan semua bangsa murid-Ku,” pesannya.
Ia mengharapkan wisudawan-wisudawati yang sudah dibekali dengan karakter yang baik, mereka dididik dengan karakter Tuhan sendiri, jadikan Tuhan sebagai pola dalam model setiap pewartaan kepada umat-Nya.
“Papua harus diubah dan yang mengubah Papua adalah bapa ibu. Hanyalah bapa ibu yang bisa mengubah Papua bukan orang dari luar. Ini merupakan rumah bapa ibu. Bapa ibu yang tahu cara merenovasi rumahnya sendiri mana yang rusak. Bapa ibu adalah rekonstruksi, tiang-tiang bangunan di Papua dan Papua Tengah,” pesannya.
Ia memotivasi kepada wisudawan-wisudawati bahwa maju, mundur dan bangkitnya Papua dan Papua Tengah ada dalam tangan kalian semua.
Yosep Seo, Wakil Rektor STT Widya Agape Malang dan STT Agape Jakarta Kelas Timika menyampaikan, hasil yang diraih hari ini bukan perjuangan yang biasa, langsung jadi melainkan telah dibentuk dengan berbagai karakter.
“Saya sering sampaikan kepada mereka sebelum kalian merubah karakter anak, kalian terlebih dahulu merubah diri sendiri. Kalau kita tidak berubah tidak mungkin murid mau merubah guru,” katanya.
Kepada wisudawan-wisudawati, Yosep berpesan ingat semboyan Tut Wurihandayani. Guru di depan, guru bertindak, guru bertanggungjawab.
Yosep menegaskan STT Widya Agape Malang dan STT Agape Jakarta akan tetap ada di Timika untuk membentuk kader-kader guru Kristen.
Kepada anggota keluarga yang hadir, Yosep menyampaikan STT siap menerima pendaftaran calon mahasiswa-mahasiswi baru untuk dididik dan dibentuk karakternya baik menjadi guru maupun sebagai pekerja, pegawai dengan legalitas ijazah yang sah.
Pada momen tersebut, Yosep merasa sangat berbangga karena telah mengukir sejarah baru bahwa yang memimpin Sidang Senat Terbuka merupakan anak-anak Papua. Orang Papua harus bisa seperti ini, baik perempuan maupun laki-laki. Jangan takut untuk maju.
Endang Oraile, S.Pd mewakili wisudawan-wisudawati mengucapkan terima kasih kepada rektor, wakil rektor beserta para dosen yang sudah mendidik, mendampingi, memotivasi dengan penuh cinta selama empat tahun hingga sampai pada acara yudisium hari ini.
“Kami menyampaikan banyak terimakasih kepada ibu rektor dan wakil rektor serta bapak ibu yang sudah meluangkan waktu, tenaga dan materi untuk kami. Kami tidak bisa membalas budi baik dari bapa ibu semua,” katanya.
Endang meyakini benih yang diberikan para dosen selama empat tahun bukan jatuh di tanah kering melainkan jatuh di tanah yang subur untuk menghasilkan buah lebat untuk kemajuan bangsa dan negara.
Kepada teman-teman angkatannya, Endang mengajak mari pergi mewartakan Injil ke Yerusalem, Yudea hingga di tanah Samaria sampai Tuhan Yesus datang menjemput di awan-awan tanpa hati yang bercela di hadapan Tuhan. (Redaksi)