TIMIKA, Koranpapua.id- Sejak pagi halaman Hotel Horison Ultima yang terletak di Jalan Hasanudin Timika dipadati ribuan Pencari Kerja (Pencaker), Selasa 7 November 2023.
Kedatangan ribuan Pencaker ke Hotel Horison yang dijadikan tempat pelaksanaan penyerahan berkas lamaran pekerjaan di perusahaan yang masuk dalam program Job Fair 2023 yang digagas Satgas Pengangguran Provinsi Papua Tengah.
Ribuan Pencaker ini diberikan kesempatan untuk memperebutkan 400 lowongan kerja yang ada di 131 perusahaan.
Frets James Boray Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Papua Tengah menjelaskan animo Pencaker di Kabupaten Mimika cukup tinggi.
Berdasarkan data statistik terdapat enam ribu lebih Pencaker di Mimika. Sementara yang sudah mendaftar melalui online sudah mencapai empat ribu lebih.
James menjelaskan Job Fair merupakan salah satu langkah konkrit yang ditempuh Pj Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk melalui Satgas Pengangguran yang belum lama ini dibentuk.
Tujuannya untuk mengurangi angka pengangguran di Papua Tengah. Langkah awal yang sudah dilakukan Satgas Pengangguran untuk mendukung program ini yakni melakukan pendataan pasar kerja.
Satgas mendapatkan sekitar 131 perusahaan yang siap menerima karyawan yang ada sesuai dengan disiplin ilmu
“Jadi mereka yang mendaftar disesuaikan dengan spek kebutuhan perusahaan. Harapan kami paling kurang dua ribu Pencaker yang mendaftar manual. Sebab sudah ada empat ribu lebih yang sudah mendaftar lewat online,” tandas James.
Pembukaan Job Fair selama tiga hari ini lebih dikhususkan kepada Pencaker dari Kabupaten Mimika, mengingat jumlahnya mencapai enam ribu lebih.
Dikatakan, langkah strategis ini diambil untuk mengurangi pengangguran yang dulunya hanya ditangani oleh kabupaten. Namun sekarang provinsi berperan penting dan bertanggungjawab menyelesaikan masalah tenaga kerja lokal.
“Pemerintah Papua Tengah saat ini lagi fokus menyelesaikan masalah tenaga kerja lokal. Dalam perekrutan ini Orang Asli Papua diprioritaskan 70 persen sisanya untuk Pencaker non OAP,” jelas James .
Ia mengakui program semacam ini baru pertama kali dilakukan sejak Provinsi Papua ada. Dalam perekrutan ini pemerintah juga tidak intervensi. Kewenangan penuh kepada perusahaan untuk menerima sesuai kriteria lamaran yang dibutuhkan. (Redaksi)