TIMIKA, Koranpapua.id- Menjelang perhelatan pesta demokrasi serentak tahun 2024, Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) mengeluarkan empat pesan untuk diperhatikan umat muslim di seluruh tanah air.
Himbauan dengan Nomor : 172.D/III/SE/PP-DMI/IX/2023 dikeluarkan di Jakarta, 14 Rabiúl Awal 1445 H 29 September 2023 M ditandatangani H. M Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum DMI dan H. Imam Addaruqutni sebagai Sekretaris.
Surat Edaran Menghadapi Tahun Politik 2024 dengan tembusan kepada seluruh pimpinan DMI pusat, wilayah, daerah, cabang, dan ranting, seluruh pimpinan organisasi otonom DMI di semua tingkatan.
Termasuk pengurus DKM dan takmir masjid/musholla seluruh Indonesia serta jamaah masjid/musholla (umat islam) di seluruh Indonesia.
Bahwa dengan datangnya tahun politik/pesta demokrasi 2024, yaitu Pemilu serentak pemilihan Calon Presiden (Capres), pemilihan Calon Anggota Legislatif (Caleg), dan kampanye Partai Politik (Parpol).
Maka dengan mengharap hidayah, rahmat, barakah, dan ridha Allah Subhaanahu wa Ta’alaa, Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (PP DMI) menyerukan serta mengajak hal-hal sebagai berikut:
- Agar masjid, musholla, surau, dan langgar dijaga fungsinya sebagai tempat ibadah dan pembinaan ketaqwaan yang steril dari kepentingan politik praktis, baik perorangan, kelompok maupun Parpol.
- Agar lingkungan masjid, musholla, surau, dan langgar dibersihkan/disterilkan dari segala bentuk atribut maupun alat peraga kampanye Capres, Caleg, dan Parpol, termasuk menghindari keterlibatan dalam pemberian, pembagian bingkisan yang dapat dianggap memuat kepentingan politik.
- Agar masjid, musholla, surau maupun langgar dijadikan tempat berhimpunnya umat secara inklusif yang netral, aman, menyejukkan, mendamaikan, dan mempersatukan.
- Agar umat Islam dan semua pihak mewaspadai/menolak tegas penggunaan politik identitas, isu-isu negatif (black campaign), dan informasi bohong (hoax).
Ustad Abdul Muthalib Elewahan, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Mimika melalui Syarif Lacoro, Koordinator Bidang Idhara DMI Kabupaten Mimika membenarkan adanya surat imbauan yang dikeluarkan DMI Pusat tertanggal 29 September 2023.
Meski demikian Syarif mengatakan, secara fisik DMI Mimika belum terima karena masih menunggu dari DMI Wilayah Papua.
“Saya sudah diberitahu oleh Ustad Ketua DMI Mimika Abdul Muthalib terkait surat imbauan semacam itu. Tapi saya bilang kita tunggu saja surat fisik resminya dari DMI Wilayah,” jelas Syarif kepada Koranpapua.id, Sabtu 7 Oktober 2023.
Syarif memastikan setelah menerima surat secara fisik pihaknya akan melanjutkan pesan-pesan dalam imbauan DMI Pusat ke setiap masjid.
Karena imbauan tersebut juga merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab pemerintah dalam memberikan pemahaman yang benar memasuki tahun politik.
Dikuatirkan ada framing-framing atau isu-isu lainnya dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mendukung pasangan Capres atau legislatif tertentu dengan menyalahgunakan masjid atau rumah ibadah sebagai tempat kampanye.
Syarif mengakui meskipun belum menerima surat dari DMI Pusat secara fisik, pada kesempatan sebelumnya sudah menyampaikan kepada semua umat muslim di Mimika, terkait larangan menggunakan rumah ibadah sebagai tempat kampanye. Termasuk melarang memasang alat praga kampanye di sekitar rumah ibadah.
“Kami sendiri dari DMI sampai saat ini belum menemukan ada yang menggunakan rumah ibadah sebagai tempat sosialisasi pasangan Capres tertentu. Kami masih tunggu surat fisiknya dari DMI wilayah. Kalau sudah ada kami akan tembuskan ke setiap masjid,” tandasnya. (Redaksi)