TIMIKA, Koranpapua.id- Di tengah meningkatnya kebutuhan darah di Kabupaten Mimika, sebuah gerakan kemanusiaan muncul membawa harapan.
Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Mimika bersama RSUD Mimika menggelar aksi donor darah pada Kamis 20 November 2025, mengajak masyarakat ikut serta menyelamatkan nyawa.
Sejak pagi, warga dari berbagai kalangan berdatangan, menunjukkan bahwa solidaritas dan kepedulian masih menjadi kekuatan besar yang mengikat masyarakat Mimika.
Kegiatan yang berlangsung di area parkir RSUD Mimika itu, dimulai pukul 08.00 hingga 14.00 WIT dengan dukungan penuh Unit Transfusi Darah (UTD), dan akan dilanjutkan kembali pada Jumat 21 November 2025.
Luky Mahakena, S.Sos, M.Si, Ketua FKDM Mimika, menyampaikan bahwa aksi kemanusiaan ini merupakan inisiatif FKDM sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan sosial dalam menjaga ketenteraman dan keselamatan masyarakat.
Menjawab Kebutuhan Darah yang Kian Mendesak
Menurut Luky, program donor darah ini berangkat dari keprihatinan FKDM atas ketersediaan darah yang sering kali tidak mencukupi kebutuhan pasien di Mimika.
Karena itu, FKDM mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari stakeholder, kerukunan, paguyuban, organisasi kemasyarakatan, komunitas warga, hingga relawan untuk ikut ambil bagian dalam aksi nyata membantu sesama.
FKDM saat ini memiliki jejaring hingga 18 distrik, didukung FKUB, FPK, paguyuban, relawan, serta unsur TNI–Polri dan pemerintah daerah.
“Setiap kantong darah bisa menyelamatkan tiga jiwa. Kami berharap kegiatan ini menjadi pemicu bagi lembaga-lembaga masyarakat lainnya untuk rutin menggalakkan donor darah sebagai gerakan moral,” ungkap Luky.
Ia menargetkan 500 peserta pendonor selama dua hari kegiatan, mengingat secara teknis proses transfusi tidak memungkinkan seluruh target dipenuhi dalam satu hari.
UTD RSUD Mimika: Permintaan Darah Terus Meningkat
Penanggung jawab Unit Transfusi Darah RSUD Mimika, Elisabeth Veronika Rahangiar, menyampaikan bahwa kegiatan donor darah ini sangat membantu rumah sakit mengatasi lonjakan kebutuhan darah.
“Permintaan darah sangat tinggi. Selain pasien hemodialisa, banyak pasien anemia, bayi yang membutuhkan trombosit, pasien malaria, ibu melahirkan, hingga korban kecelakaan yang membutuhkan beberapa kantong darah sekaligus,” jelasnya.
Elisabeth menuturkan bahwa setelah donor selesai, setiap kantong darah akan menjalani lima pemeriksaan screening: Hepatitis B, Hepatitis C, HIV, Sifilis, dan Malaria. Jika lolos, darah kemudian dicocokkan dengan pasien sebelum diberikan.
“Kami sangat terbantu dengan kegiatan seperti ini. Apalagi menjelang hari raya, kebutuhan darah selalu meningkat,” tambahnya.
Kesbangpol Mimika: Aksi Nyata Membantu Sesama
Sekretaris Badan Kesbangpol Mimika, Alfasiah, turut memberi apresiasi atas inisiatif FKDM. Ia menegaskan bahwa donor darah bukan hanya membantu pasien, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor.
“Ketersediaan darah di Mimika sangat terbatas sementara permintaan terus meningkat. Karena itu, kami sangat mendukung kegiatan ini,” ujarnya.
“Semoga aksi seperti ini menjadi langkah bersama dalam memastikan stok darah selalu siap saat dibutuhkan,” tambahnya.
Antusias Warga Donorkan Darah Cukup Tinggi
Pantauan koranpapua.id, menunjukkan antusias masyarakat cukup tinggi. Hingga pukul 10.00 WIT, panitia telah berhasil mengumpulkan puluhan kantong darah, dan jumlah pendonor terus bertambah.
Aksi donor darah ini diharapkan menjadi awal dari kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, lembaga teknis, organisasi masyarakat, dan seluruh komunitas warga dalam mendorong gerakan kemanusiaan serta memperkuat rasa solidaritas di Kabupaten Mimika. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthrn LL Moru










