NABIRE, Koranpapua.id- Gempa 6,6 Magnitudo yang mengguncang Nabire, Provinsi Papua Tengah, Jumat 19 September 2025, mengakibatkan kerusakan sejumlah insfrastruktur yang ada di wilayah itu.
Membahas dampak yang ditimbulkan akibat gempa yang guncangannya terasa sampai ke Timika, Kabupaten Mimika itu, Pemprov Papua Tengah, langsung menggelar Focus Group Discussion (FGD), Jumat 19 September 2025.
FGD yang dipimpin dr. Silwanus A. Soemoele, Pj Sekda Papua Tengah, dihadiri perwakilan BMKG Nabire, Dinas Damkar, Telkom Nabire, Dinas Kominfo, dan Dinas Kesehatan.
Pada pertemuan itu, sejumlah perwakilan instansi dan lembaga memaparkan kondisi yang terjadi pasca gempa serta langkah teknis yang perlu segera dilakukan.
Dalam rapat tersebut Silwanus menekankan pentingnya koordinasi lintas instansi dalam rangka penanganan pasca gempa bumi.
Termasuk BMKG harus terus mengupdate agar masyarakat tenang dan tidak terpengaruh dengan isu-isu yang beredar di masyarakat.
Kepala Stasiun BMKG Nabire dalam kesempatan itu mengatakana, gempa berkekuatan 6,6 SR terjadi pada pukul 03.19 WIT.
Kemudian diikuti 40 kali gempa susulan hingga pukul 10.00 WIT, termasuk dua gempa signifikan berkekuatan 4,0 dan 5,1 SR.
BMKG menyebutkan gempa berpusat di darat dan merupakan pola berulang yang biasa terjadi setiap 20–30 tahun, meski tidak dapat diprediksi secara pasti.
Dinas Damkar melaporkan sejumlah kerusakan di kawasan Jl. Sriwini Pantai dan Sanoba akibat patahan tanah, namun tidak ada korban jiwa.
Untuk jalur evakuasi tsunami berfungsi dengan baik. Damkar telah berkoordinasi dengan Pemkab Nabire dan Kementerian PU untuk perbaikan infrastruktur.
Telkom Nabire menyampaikan salah satu jalur komunikasi darat Timika–Tigi terputus.
Langkah pemulihannya, Telkom menyiapkan tiga posko darurat berbasis Starlink yang ditargetkan aktif dalam tiga jam setelah rapat.
Dinas Kominfo menekankan pentingnya penyebaran informasi resmi pemerintah guna mencegah hoaks.
Sementara Dinas Kesehatan memastikan kesiapsiagaan dua unit ambulans, tenaga medis, serta koordinasi dengan rumah sakit dan puskesmas.
Dalam hasil rapat, seluruh instansi sepakat memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk pembaruan informasi berkala dari BMKG.
Termasuk percepatan pemulihan jaringan komunikasi oleh Telkom, patroli rutin dari Damkar, serta pengawasan informasi publik oleh Kominfo.
Berikut sejumlah kerusakan akibat gempa bumi Magnitudo 6,6 yang mengguncang Nabire:
- Jembatan di Jalan Sriwini Pantai dan Sanoba mengalami kerusakan dengan patahan ke arah barat.
- Kerusakan juga terjadi di jembatan Kali Bobo.
- Sejumlah plafon di Kantor Gubernur Papua Tengah terjatuh.
- Kerusakan pada tembok bangunan kantor BPKAD Provinsi Papua Tengah.
- Kerusakan pada plafon Gereja Katolik KR Malompo
- Kerusakan di Bandara baru Nabire. (Redaksi)