TIMIKA, Koranpapua.id– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Papua Tengah, terus memperkuat upaya penanggulangan penyakit kusta yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di daerah ini.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah melalui pertemuan penyegaran bersama penderita dan penyintas kusta.
Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Mimika, menjelaskan bahwa kusta masih tergolong sebagai penyakit yang terabaikan (neglected disease) di tingkat nasional, termasuk di Mimika.
Oleh karena itu, pihaknya berupaya membentuk kelompok penderita dan penyintas kusta agar penularan bisa ditekan sekaligus mencegah terjadinya kecacatan.
“Pertemuan rutin ini penting, karena melalui forum ini para penyintas juga bisa berperan aktif mendukung pelayanan kesehatan,” ujar Reynold kepada awak media Jumat 23 Agustus 2025.
“Tahun depan kami berencana melibatkan mereka untuk membantu tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan, sama seperti yang telah dilakukan bersama penyintas tuberkulosis (TB) dalam memberikan edukasi kepada masyarakat,” Tambah Reynold.
Menurutnya, keterlibatan penyintas sangat dibutuhkan, terutama untuk memberikan dukungan psikososial kepada penderita.
Hal ini penting karena tantangan terbesar yang dihadapi penderita kusta bukan hanya soal pengobatan, tetapi juga penolakan dari keluarga maupun lingkungan sekitar.
“Banyak penderita kusta merasa tertekan karena stigma dan diskriminasi. Padahal, dukungan psikososial itu sangat berpengaruh pada proses kesembuhan,” jelas Reynold.
“Penyintas yang pernah menjalani pengobatan bisa berbagi pengalaman, termasuk bagaimana mengatasi efek samping obat yang harus diminum dalam jangka waktu lama,” jelasnya.
Reynold menegaskan, kolaborasi antara tenaga kesehatan dan penyintas menjadi kunci penting dalam upaya penanggulangan kusta.
Dinkes Mimika juga telah menjalin kerja sama serupa dengan penyintas HIV dan TB dalam tiga tahun terakhir, dan terbukti mampu meningkatkan kesadaran sekaligus menurunkan stigma masyarakat.
“Ke depan, jejaring kerja sama ini akan terus diperkuat. Harapannya, penderita kusta maupun penyakit menular lainnya tidak hanya mendapatkan pengobatan medis, tetapi juga dukungan sosial yang bisa mempercepat proses penyembuhan,” tambahnya. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










