TIMIKA, Koranpapua.id- Pasca peristiwa penyerangan dan pembunuhan terhadap tenaga guru dan tenaga kesehatan (Nakes) di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jumat 21 Maret 2025, kini wilayah itu berangsur kondusif.
Para guru dan Nakes serta masyarakat yang sempat mengungsi ke sejumlah lokasi di Yahukimo, kini sudah kembali ke distrik masing-masing untuk melaksanakan aktivitas.
Demikian disampaikan Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan tertulis yang diterima koranpapua.id, Sabtu 29 Maret 2025.
Kombes Ignatius mengatakan, aparat keamanan memastikan bahwa situasi keamanan di Kabupaten Yahukimo kini berada dalam kondisi kondusif dan terkendali.
“Masyarakat yang sebelumnya mengungsi akibat serangan KKB mulai kembali ke distrik masing-masing,” ujar Kombes Ignatius.
Kombes Ignatius juga menyampaikan, untuk mengungap fakta peristiwa penyerangan yang menyebabkan satu guru perempuan tewas, Pemerintah Daerah (Pemda) Yahukimo, telah membentuk tim yang melibatkan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan mahasiswa.
Tim yang telah dibentuk selanjutnya akan bergandeng dengan aparat keamanan TNI- Polri guna proses penegakan hukum kepada pelaku pembunuhan, penganiayaan, serta pembakaran di Distrik Anggruk.
AKBP Heru Hidayanto, Kapolres Yahukimo membenarkan bahwa situasi di Distrik Anggruk berangsur kondusif.
Dikatakan, saat ini aparat gabungan TNI-Polri masih melakukan sterilisasi dan pemulihan situasi.
Menurutnya, masyarakat yang menyelamatkan diri ke hutan sudah mulai kembali ke honai masing-masing.
Heru mengungkapkan, keberhasilan pemulihan Yahukimo tidak terlepas dari kerja sama semua pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, aparat keamanan, maupun masyarakat.
“Segala upaya ini dilakukan demi menjamin masa depan generasi muda agar mereka dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan kondusif,” ujarnya.
Kapolres Heru mengajak seluruh elemen masyarakat untuk tetap bersinergi dalam menjaga stabilitas wilayah. Karena menurutnya, keamanan dan kesejahteraan warga adalah prioritas utama.
“Saya mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban agar kejadian serupa tidak terulang,” pintanya.
Seperti diketahui, peristiwa penyerangan yang dilakukan terhadap guru dan Nakes menyebabkan seorang guru bernama Rosalia Rerek Sogen tewas dan tujuh guru serta nakes luka-luka.
Para korban yang menderita luka-luka telah dirawat di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Marthen Indey, Kota Jayapura.
Sementara itu, jenazah Rosalia telah dimakamkan di kampung halamannya di Kecamatan Lewolata, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). (Redaksi)