TIMIKA, Koranpapua.id- Kinerja petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Timika, Papua Tengah perlu dievaluasi total.
Kurang profesional dan tidak menjaga integritas dengan baik menjadi salah satu penyebab banyak tahanan Lapas Timika yang kabur.
“Saya sangat menyayangkan tahanan bisa kabur atau keluar dari Lapas ini,” tegas Anthonius M Ayorbaba, SH., M. Si Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Papua kepada awak media, Rabu 19 Juni 2024.
Anthonius yang ada di Timika untuk mengikuti kegiatan pelatihan kemandirian bagi warga binaan di Lapas Timika itu menyebutkan, cara lain kaburnya tahanan adalah dengan melompat tembok.
“Selama ini kan intensitas Narapidana yang keluar dari Lapas itu tidak semuanya yang lompat tembok. Tetapi karena kelalaian pegawai yang tidak mampu jaga integritasnya dalam melakukan pola pembinaan yang baik,” ungkap Anthonius.
Seharusnya pegawai Lapas bekerja dengan baik, dikarenakan telah dibiayai negara. Gaji yang diterima setiap bulannya sudah lebih dari cukup. Kemudian ditambah remunerasi pegawai yang nilainya lebih dari gaji.
Anthonius menduga pelarian Narapidana dari Lapas bisa saja dikarenakan adanya pungutan liar (Pungli) yang dijalankan di dalam Lapas.
“Tidak ada cerita kalau pegawai Lapas tidak menjalankan tugasnya dengan baik. Seandainya hal itu terjadi, maka ada kecenderungan adanya Pungli antara petugas Lapas dengan warga binaan,” tandasnya.
Ia berharap dengan Kepala lapas Timika yang baru dapat memperbaiki kondisi ini, sehingga tidak seperti yang para pendahulu. (Redaksi)