TIMIKA, Koranpapua.id- Mendukung upaya peningkatan kesehatan dan gizi anak-anak, Balita dan ibu hamil serta pencegahan stunting, Distrik Mimika Baru (Miru) menyerahkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada 46 Posyandu di sebelas kelurahan.
Program PMT yang baru pertama kali ini dilakukan di Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah itu, bersumber dari pagu dana APBD Mimika tahun 2024.
Penyerahan PMT dilakukan secara simbolis oleh Joel Daniel Luhukay, Kepala Distrik Mimika Baru kepada perwakilan kelurahan dan kader, Selasa 11 Juni 2024.
Para Kepala Kelurahan, perwakilan kader Posyandu, PPK Distrik dan kelurahan juga hadir menyaksikan penyerahan itu.
Joel pada kesempatan itu mengatakan dirinya sangat bangga kepada ibu-ibu yang begitu antusias dan mandiri menjalankan pelayanan Posyandu, meskipun dalam keterbatasan.
Kepada para kader, Joel mengucapkan terima kasih, karena meskipun belum ada program namun dengan inisiatif sendiri memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Saya bangga karena semua program bisa diakomodir setelah koordinasi lewat sekretaris PKK dan Bagian Kesra Distrik,” kata Joel.
Walaupun baru menjabat sebagai Kadistrik, ia berupaya untuk terus belajar membenahi program yang selama ini belum sempat dijalankan.
“Kita bersyukur usulan pejabat lama yang belum dijawab dan saat ini baru bisa kita jalankan,” ujarnya.
Kepada para kader dan lurah, Joel meminta untuk memberikan masukan sesuai kebutuhan di lapangan, sehingga dapat diprogramkan tahun depan.
Apalagi pelayanan semacam ini sangat penting sebab bersentuhan langsung dengan manusia.
“Kita lihat ini sederhana tapi sangat besar manfaatnya. Kali ini kita berikan empat jenis PMT berupa susu, telur, gula merah dan kacang hijau,” bebernya.
Joel berharap Dinas Kesehatan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain dalam menjalankan programnya harus koordinasi dengan pemerintah distrik yang mempunyai wilayah kerja.
Koordinasi itu bertujuan agar ketika melaksanakan program menemukan kendala dapat diatasi bersama.
Fungsi koordinasi itu sangat penting. OPD jangan merasa mampu bekerja sendiri dan mengabaikan distrik.
Namun suatu saat timbul masalah di masyarakat, pihak distrik yang harus menyelesaikan.
Joel berjanji program-program yang menyentuh kebutuhan langsung masyarakat akan diusulkan dalam APBD Perubahan 2024, termasuk usulan pengadaan baju seragam bagi kader Posyandu.
Ia merasa sedih karena hingga saat ini masih ada Posyandu yang pelayanannya di emperan rumah warga.
“Kita harap kedepan ada perhatian dari pemerintah supaya ada perubahan. Terutama ada Posyandu sendiri agar pelayanan kepada masyarakat lebih nyaman,” pungkasnya.
Sementara Endang Letsoin, Sekretaris TP-PKK Distrik Mimika Baru menyampaikan terima kasih kepada kepala distrik sebagai pembina PKK, yang telah mengakomodir dan memperhatikan usulan PKK dan kader Posyandu.
Ia menjelaskan kegiatan PMT terdapat dalam 10 Program Pokok PKK pada Pokja 4 Bidang Kesehatan dan Lingkungan.
Dengan bantuan PMT setidaknya membantu kader Posyandu dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi Balita dan ibu hamil.
Endang juga mengingatkan para kader agar setiap kali ada kegiatan atau kendala terkait Posyandu harus berkoordinasi dengan lurah. Karena lurah mempunyai kewenangan untuk menandatangani SK kader.
“Posyandu ini milik masyarakat yang dibentuk oleh para kader yang mempunyai kepedulian terhadap kesehatan masyarakat,” tutup Endang. (Redaksi)