TIMIKA, Koranpapua.id- PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika melakukan penghijauan di kawasan Grasberg yang berada di ketinggian 4.300 meter di atas permukaan laut, Distrik Tembagapura.
Penghijauan yang dilaksanakan pada Rabu 15 Mei 2024 mengawali rangkaian kegiatan menyambut peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.
Sesuai rencana acara puncak Hari Lingkungan Hidup akan dilaksanakan tanggal 10-12 Juli 2024 di Gedung Eme Neme Yauware Timika, Papua Tengah melalui penyelenggaraan Expo Lingkungan.
“Aksi penghijauan ini bagian dari program reklamasi yang dilakukan Freeport. Komitmen kami dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup, baik selama masa operasi dan juga pasca tambang terbuka Grasberg,” jelas Carl Tauran, Kepala Teknik Tambang (KTT) PTFI.
Dalam aksi penghijauan ini melibatkan 200 orang, terdiri dari perwakilan karyawan Freeport, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Mimika, perwakilan tokoh agama di Tembagapura dan komunitas istri karyawan.
Di kawasan seluas satu hektar, telah ditanam sebanyak 400 bibit tumbuhan endemik ekosistem alpine Pegunungan Tengah Papua seperti coprosma brassii, olearia sp, rhododendron sp, tasmania piperita., cyatea sp, papuacalia sp.
Carl mengatakan program penghijauan Grasberg merupakan bagian dari program reklamasi batuan penutup Freeport, yang menjadi bagian dari rencana reklamasi lima tahun sejak tahun 1999.
“Ini bagian dari komitmen kami dalam pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan penambangan terbuka Grasberg yang telah diakhiri pada tahun 2020,” katanya.
Ia menyebutkan hingga akhir tahun 2023, total area timbunan batuan penutup Grasberg yang telah direklamasi seluas 507 hektar.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 mengambil tema Land Restoration, Desertification and Drought Resilience (Restorasi lahan, penggurunan, dan ketahanan terhadap kekeringan).
Setelah penghijauan Grasberg, peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 akan dilanjutkan dengan kompetisi, talkshow, sharing session, pelepasliaran satwa endemik Papua, dan lain-lain.
Adapun upaya pengelolaan dampak lingkungan Freeport melalui kegiatan reklamasi juga dilakukan di kawasan pengendapan tailing.
Di mana sampai saat ini kawasan pengendapan tailing seluas 762 hektar telah direklamasi dan 930 hektar kawasan di muara Sungai Ajkwa telah ditanami dengan spesies mangrove.
Tanggung jawab Freeport dalam pemulihan lahan tidak hanya dilakukan di wilayah Ijin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).
Freeport juga membantu pemerintah dengan melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan hutan lindung di wilayah Jayapura.
Kawasan seluas 2.338 hektar telah ditanami dengan bibit tanaman hutan dan buah-buahan dari total 4.232 hektar sampai 2025.
“Kami berharap melalui berbagai program lingkungan tersebut dapat menciptakan ekosistem yang baik bagi lingkungan untuk generasi mendatang,” ujar Carl.
Sementara Frans Kambu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mimika mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan Freeport bersama Pemkab Mimika.
“Kegiatan ini dapat terlaksana berkat adanya komunikasi yang baik antara Freeport dengan Pemerintah Kabupaten Mimika,” ujar Frans Kambu.
Menurutnya, penanaman ini adalah langkah yang efektif dalam menekan dampak perubahan iklim. Upaya yang dilakukan hari ini berkontribusi dalam penurunan emisi.
“Saya harap kepedulian kita tak hanya berhenti di sini,” pesan pesan Frans Kambu.
Ia meminta agar kegiatan penghijauan yang dilaksanakan Freeport dapat menginspirasi instansi lain dan masyarakat di Kabupaten Mimika dalam melestarikan lingkungan. (Redaksi)