TIMIKA, Koranpapua.id- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Kabupaten Mimika menggelar kegiatan pembinaan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa (kampung) untuk Tahun Anggaran 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh para sekretaris kampung serta Kepala Urusan (Kaur) keuangan dari 133 kampung di Mimika, dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) RI.
Penjabat Sekda Mimika, Abraham Kateyau, dalam sambutannya menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah, untuk memperkuat kualitas penyelenggaraan pemerintahan kampung.
Pengutan kualitas ini sangat penting bagi aparatur kampung, karena menjadi garda terdepan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Tantangan pembangunan kampung semakin kompleks. Kampung kini bukan hanya penerima program, tetapi telah menjadi pusat pertumbuhan, penggerak ekonomi lokal, sekaligus ruang kolaborasi masyarakat,” ujarnya.
Abraham menegaskan bahwa aparatur kampung dituntut memiliki pengetahuan, kemampuan teknis, serta integritas yang tinggi.
Serta mampu memahami berbagai regulasi pemerintah, mampu menyusun perencanaan pembangunan, mengelola keuangan secara transparan, dan memberikan pelayanan publik yang cepat serta tepat.
Melalui kegiatan pembinaan ini, ia berharap peserta dapat memperdalam pemahaman mengenai perencanaan pembangunan kampung, penyusunan APBDes, mekanisme pertanggungjawaban, pengendalian internal, hingga tata kelola pelayanan publik.
“Peningkatan kapasitas bukan sekadar menambah ilmu, melainkan juga perubahan cara berpikir dan cara bekerja. Kita ingin aparatur yang bekerja dengan komitmen dan hati untuk melayani,” tegasnya.
Lebih lanjut, Abraham menjelaskan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan aparatur kampung, yakni perencanaan program pembangunan serta tata kelola keuangan kampung.
Menurutnya, dana yang diterima kampung baik dari pemerintah maupun dari sumber pendapatan kampung harus dikelola secara baik dan benar agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Jika ilmu yang diperoleh dalam kegiatan ini diterapkan dengan baik, maka pembangunan kampung akan berjalan lebih efektif dan hasilnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru









