TIMIKA, Koranpapua.id– Kepala Dinas Koperasi (Diskop) dan UMKM Mimika, Samuel Yogi, menegaskan komitmennya untuk fokus membina produk UMKM khususnya Mama-mama Papua.
Ia menyebut langkah cepat ini penting untuk mewujudkan visi-misi bupati dan wakil bupati dalam membangkitkan UMKM di Mimika.
Karenanya Ia mengajak semua pihak mulai dari pemerintah daerah, BUMN, PT Freeport, hingga YPMAK untuk bekerja bersama memajukan UMKM lokal.
Menurutnya, para pengrajin noken, ukiran, dan aksesoris perlu dikuatkan agar mampu mengelola usaha secara mandiri dan profesional sehingga bisa menembus pasar yang lebih luas.
Salah satu ide baru yang cukup menarik adalah rencana mengubah Sentra UMKM menjadi Sekolah UMKM, sebuah pusat belajar berkelanjutan bagi para pelaku usaha.
“Saya mau supaya ke depan sentra UMKM ini kita ganti dengan sekolah UMKM,” ujar Samuel Rabu 11 Desember 2025.
Selain itu katanya, mulai 2026, Dinas Koperasi Mimika tidak lagi memberikan bantuan dalam bentuk uang tunai.
Bantuan akan dialihkan menjadi tabungan emas bekerja sama dengan Pegadaian. Samuel mengingatkan para peserta agar serius memanfaatkan fasilitas ini.
“Mama-mama Noken tidak boleh jual seminggu, lalu minggu berikutnya tidak jual. Usaha harus jalan terus,” tegasnya.
Lebih jauh pihaknyamemasang target ambisius dalam dua tahun ke depan, setiap RT di Kabupaten Mimika harus memiliki lima produk unggulan.
“Program ini diharapkan dapat memperluas ekonomi kreatif sekaligus mendorong kemandirian ekonomi masyarakat hingga tingkat akar rumput,” pungkasnya. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru








