TIMIKA, Koranpapua.id– Suasana hangat dan penuh semangat mewarnai penutupan Festival Noken Mimika 2025 yang dirangkaikan dengan Expo Festival UMKM dalam rangka Hari Noken Sedunia ke-XIII, Sabtu 6 Desember 2025.
Selama tiga hari, pelataran Graha Eme Neme Yauware ramai dikunjungi warga untuk melihat langsung karya mama-mama pengrajin noken serta produk UMKM terbaik dari berbagai distrik di Mimika.
Dengan mengangkat tema “Noken Mendunia, UMKM Naik Kelas”, festival ini tidak hanya menjadi ruang promosi, tetapi juga bukti bahwa budaya Papua dan kekuatan ekonomi lokal dapat berjalan seiring menuju masa depan yang lebih maju.
Noken, Identitas yang Menyatukan Orang Papua
Asisten II Frans Kambu mewakili Bupati Mimika menegaskan bahwa Noken memiliki makna jauh lebih dalam dari sekadar tas atau kerajinan tangan.
“Noken adalah simbol kebanggaan dan jati diri orang Papua. Walaupun kita berbeda suku dan bahasa, Noken menyatukan kita,” ujarnya saat menutup kegiatan.
Ia mengatakan bahwa dulu banyak yang menganggap Noken sulit dikembangkan, namun kini Noken telah dikenal hingga mancanegara.
“Hari ini dunia sudah melihat Noken. Tugas kita adalah menjaga dan memastikan budaya ini tetap hidup,” tegasnya.
Dukung Visi Bupati: Membangun Dari Kampung Menuju Kota
Dalam sambutannya, Frans mendorong agar kegiatan seperti Festival Noken tidak hanya digelar di pusat kota, tetapi juga menyentuh distrik dan kampung.
“Visi Bupati 2025–2029 jelas, membangun dari kampung rasa kota. Kita harus hadir di kampung-kampung, di tempat mama-mama pelaku UMKM berada,” katanya.
Ia mengapresiasi 132 pelaku UMKM yang telah berpartisipasi penuh selama festival berlangsung, dan mengajak masyarakat Mimika untuk terus bersatu mendukung program pembangunan daerah.
Kebanggaan Mimika semakin lengkap setelah baru-baru ini meraih Juara 1 Kabupaten Harmoni se-Indonesia, sebuah penghargaan yang membuktikan kondisi sosial daerah yang aman, rukun, dan ramah investasi.
Festival Noken Pertama, Semangat UMKM Menyala
Plt. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Mimika, Samuel Yogi mengungkapkan bahwa Festival Noken tahun ini adalah yang pertama digelar pemerintah daerah.
“Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Festival ini efektif, menyentuh, dan memberikan ruang bagi mama-mama noken untuk tampil dan berdaya,” katanya.
Yogi menegaskan bahwa pemerintah terus berkomitmen mendampingi UMKM agar berkembang secara mandiri.
“Melalui Noken, melalui usaha, pelaku UMKM bisa menghidupi keluarga dan meningkatkan kesejahteraan. Pemerintah tidak akan berhenti mendorong UMKM naik kelas,” tambahnya.
Kolaborasi Jadi Menjadi Kunci
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor OPD, dunia usaha, PT Freeport, hingga komunitas ekonomi untuk memajukan UMKM di Mimika sesuai amanat PP Nomor 5 Tahun 2024 tentang perlindungan dan pemberdayaan UMKM Orang Asli Papua (OAP).
“Tidak ada lembaga yang bisa jalan sendiri. Kita harus bersatu melayani dan membina masyarakat. UMKM adalah masa depan ekonomi Mimika,” ujarnya.
Festival yang Menghidupkan Harapan
Menurut Yogi Festival Noken Mimika 2025 bukan hanya ajang pameran budaya dan perdagangan, tetapi juga ruang perjumpaan, kebanggaan, dan harapan baru bagi mama-mama Papua dan pelaku ekonomi kreatif lainnya.
Oleh karena itu pemerintah berkomitmen menjadikannya agenda berkelanjutan demi menguatkan identitas budaya sekaligus memperkuat fondasi ekonomi masyarakat Mimika. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










