JAYAPURA, Koranpapua.id– Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua memastikan ketersediaan uang rupiah cukup dan berkualitas selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Untuk memastikan ketersediaan pada dua moment itu (Natal dan Tahun Baru), BI Kantor Perwakilan Provinsi Papua berencana menggelar acara berskala nasional bertajuk SERUNAI (Semarak Rupiah Natal).
Pelaksanaan SERUNAI akan diawali dengan kick-off oleh Gubernur Provinsi Papua pada Senin, 8 Desember 2025 di Jayapura.
David Sipahutar, Plh Kepala BI Papua di Jayapura, Jumat 4 Desember 2025 menjelaskan, SERUNAI dirancang untuk memenuhi kebutuhan uang kartal masyarakat.
Termasuk menyediakan pecahan sesuai kebutuhan, serta memastikan kualitas uang layak edar di seluruh Papua.
Selain layanan penukaran tunai, BI juga memperkenalkan inovasi penukaran uang melalui QRIS dan membuka akses pemilihan jadwal serta lokasi penukaran melalui aplikasi PINTAR.
Papua tercatat sebagai salah satu wilayah dengan permintaan uang kartal tertinggi pada periode Natal dan Tahun Baru.
Sepanjang 2025, total outflow uang kartal diproyeksikan mencapai Rp13,1 triliun, di mana 40 persen atau sekitar Rp5,1 triliun terjadi pada bulan Desember.
Sementara inflow diperkirakan mencapai Rp9,3 triliun, sehingga terdapat net outflow sekitar Rp 3,7 triliun.
Untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan, BI Papua memastikan seluruh jaringan bank dan ATM telah mendapatkan suplai uang sejak akhir November.
Distribusi uang juga dilakukan melalui jalur udara menuju kas titipan di berbagai kabupaten.
David Sipahutar mengungkapkan bahwa BI Papua menyiapkan Rp27,6 miliar untuk layanan penukaran uang pada SERUNAI 2025.
Jumlah ini meningkat 113 persen dibandingkan realisasi SERUNAI 2024 sebesar Rp12,9 miliar.
“SERUNAI 2025 kami rancang agar menjangkau masyarakat seluas mungkin, terutama mereka yang membutuhkan uang pecahan baru untuk keperluan akhir tahun,” ujar David.
Ia menambahkan, penukaran uang akan dilaksanakan di berbagai gereja, kantor pemerintahan, dan instansi strategis dengan jadwal sebagai berikut.
Untuk menjaga ketertiban dan kelancaran layanan, BI Papua menetapkan ketentuan sebagai berikut:
- Penukar wajib mendaftar melalui aplikasi PINTAR sebelum hari layanan.
- Penukar wajib membawa KTP asli saat penukaran.
- Batas maksimal penukaran Rp5.000.000 per KTP.
David menambahkan, Kota dan Kabupaten Jayapura menjadi pusat layanan karena kebutuhan uang kartal di wilayah ini paling tinggi.
Namun, BI Papua memastikan seluruh provinsi di bawah wilayah kerjanya di Papua, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan mendapat pasokan uang yang memadai.
Melalui penyelenggaraan SERUNAI 2025, BI berharap masyarakat dapat menyambut Natal dan Tahun Baru dengan lebih nyaman.
Serta dapat memperoleh uang rupiah berkualitas, serta semakin paham mengenai penggunaan uang dan layanan keuangan digital. (Redaksi)










