NABIRE, Koranpapua.id- Warga Distrik Kapiraya, Kabupaten Deiyai menyerahkan aspirasi terkait sengketa batas wilayah antara Kabupaten Mimika dan Kabupaten Deiyai, Provinsi Papua Tengah.
Aspirasi tersebut diserahkan Mesak Edowai selaku Kepala Suku Muda Kapiraya dan diterima oleh lima Anggota DPRP Papua Tengah dari Daerah Pemilihan (Dapil) VIII Deiyai.
Kelima Anggota Dewan itu yakni, Maksimus Takimai (PDI-P), Paulus Mote (PSI), Yosafat Badokapa (Hanura), Donatus Mote (Jalur Otsus), dan Damiana Tekege (Jalur Otsus).
Ikut menyaksikan penyerahan aspirasi yang dilakukan tanggal 2 Desember 2025 lalu, yakni lima kepala distrik di Kabupaten Deiyai dan enam kepala kampung di Distrik Bouwobado.
Hadir juga lima kepala kampung di distrik Kapiraya, Kepala Suku Umum Deiyai, serta tokoh masyarakat.
Penyerahan aspirasi itu dilakukan dalam sebuah pertemuan yang dibuka oleh oleh Simon Mote, Asisten 1 Setda Deiyai.
Maksimus Takimai, Anggota Fraksi PDI-P Papua Tengah mengatakan, aspirasi masyarakat Kapiraya yang telah diterima selama masa reses telah disampaikan kepada pemerintah provinsi Papua Tengah.
“Aspirasi masyarakat Kapiraya telah diterima oleh DPRP Papua Tengah Dapil VIII Deiyai. Selanjutnya sesuai mekanisme akan diproses,” ujar Takimai.
Dikatakan, aspirasi tersebut telah diteruskan ke eksekutif dalam pertemuan penanganan konflik sosial yang berlangsung di Ballroom Kantor Gubernur Papua Tengah tanggal 3 Desember 2025.
Politikus PDI-P yang juga mantan anggota DPRD Deiyai itu menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada gubernur Papua Tengah karena telah merespons persoalan ini dengan cepat.
“Kami mengapresiasi gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa, yang bergerak cepat dalam merespons aspirasi masyarakat dengan melakukan berbagai upaya untuk memfasilitasi penyelesaianya,” pungkasnya.
DPRP Papua Tengah Dapil VIII Deiyai berharap agar setelah dilakukan pertemuan perdana akan menghasilkan solusi terbaik untuk menyelesaikan konflik batas wilayah Mimika-Deiyai secara adil, bijaksana, dan netral.
Seperti diketahui buntut dari sengekata batas wilayah terjadi terjadi bentrok antarwarga di Kampung Mogodagi dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia, sejumlah warga terluka dan beberapa rumah penduduk terbakar.
Maksimus Takimai berharap, akan menghasilkan solusi bijaksana sehingga kedepannya tidak ada lagi saling klaim yang bisa menimbulkan gesekan dan memicu pertikaian doi wilayah itu. (Redaksi)










