TIMIKA, Koranpapua.id- Jenazah pria muda yang ditemukan di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) SP1, Distrik Wania, Kabupaten Mimika pada Sabtu 29 November 2025 ternyata seorang mahasiswa Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Timika, prodi Sanitasi Lingkungan.
Korban yang semula dikira tukang ojek, namun belakangan dikenali sendiri oleh ibu kandungnya yang bekerja sebagai cleaning service di RSUD Timika itu, diketahui bernama Yudha Pratama.
Sebelum ditemukan tidak bernyawa, sehari sebelumnya Yudha sempat berpamitan kepada keluarganya untuk bermain futsal.
“Untuk kasus ini kami masih dalam lidik. Kami sudah bentuk tim untuk ungkap kasus tersebut, mohon doanya,” ujar AKBP Billyandha Hildiario Budiman, Kapolres Mimika dalam keterangannya, Minggu 30 November 2025.
Kapolres mengatakan, korban pertama kali ditemukan warga bernama Loami Gwijangge yang ketika itu hendak masuk ke kebun.
Awalnya Loami mengira hanyalah sebuah helm yang tergeletak, namun setelah mengecek terdapat mayat seorang pria. Loami kemudian melaporkan temuan itu ke ketua RT.
Dia menuturkan saksi lain bernama Tony Aulo mengaku menerima informasi penemuan mayat itu sekitar pukul 07.15 WIT.
Setelah menerima informasi tersebut, Tony berupaya menghubungi Babinkamtibmas dan Lurah, namun tidak mendapat respons.
“Selanjutnya, saksi menghubungi Kanit Binmas Polsek Mimika Baru untuk menyampaikan informasi tersebut agar dapat ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian,” bebernya.
Billyandha mengungkapkan dari hasil pemeriksaan ditemukan luka bekas sabetan benda tajam di wajah korban. Selain itu, motor korban tidak ditemukan di lokasi diduga dibawa kabur pelaku.
“Korban merupakan mahasiswa Poltekkes Timika. Awalnya Yudha Pratama pamit kepada keluarga untuk bermain futsal, namun tidak kembali dari semalam,” terangnya.
Seperti diberitakan media ini sebelumnya, sosok pria tanpa identitas yang ditemukan meninggal di area TPU SP1, Timika.
Pihak RSUD Mimika melalui Humas, Luky Mahakena, mengonfirmasi bahwa korban bernama Yuda Pratama, kelahiran 2004.
Menurut Luky, identitas korban terungkap setelah ibu korban yang bekerja sebagai cleaning service di RSUD Mimika mengenali tas milik anaknya saat pengecekan di ruang jenazah.
Sang ibu sebelumnya sempat mempertanyakan keberadaan anaknya yang tidak pulang usai bermain futsal pada malam kejadian.
“Ibunya mengenali tas yang ditemukan pada korban. Setelah itu, ia memastikan bahwa jenazah tersebut adalah anaknya,” ujar Luky.
Luki menjelaskan bahwa dugaan awal yang menyebut korban merupakan tukang ojek tidak benar.
“Korban bukan tukang ojek. Ia pamit kepada ibunya untuk bermain futsal bersama teman-temannya,” jelasnya. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










