SORONG, Koranpapua.id- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) resmi melakukan tajak (pengeboran) sumur eksplorasi Karim #1 di wilayah kerja Kepala Burung, Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya
Pengeboran lokasi cadangan Minyak dan Gas Bumi (Migas) baru di wilayah Indonesia Timur itu, dilakukan bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Petrogas (Basin) Ltd sejak Jumat 21 November 2025.
Pengeboran ini merupakan realisasi dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) di wilayah tersebut dan dinilai memiliki nilai strategis tinggi bagi ketahanan energi nasional.
Ferry Hakim, President RH Petrogas Companies in Indonesia dalam keterangan mengungkapkan optimisme tingginya terhadap proyek ini.
Menurutnya, sumur Karim bukan sekadar sumur biasa, melainkan hasil dari pendekatan konsep eksplorasi baru yang ditunjang teknologi terkini.
“Sumur ini memiliki nilai strategis yang tinggi. Hasil dari sumur ini akan membuka potensi pengembangan lapangan di sekitarnya,” ujarnya.
“Ini merupakan langkah kami untuk mengoptimalkan potensi Migas di wilayah Papua Barat Daya dan sebagai upaya memperkuat peluang penemuan cadangan migas baru,” tegas Ferry.
Secara teknis, pengeboran sumur Karim #1 menggunakan Rig #3 berkekuatan 750 HP milik Petrogas (Basin) Ltd.
Pengeboran direncanakan mencapai kedalaman sekitar 4.300 kaki (feet) dengan target utama batuan karbonat Formasi Kais. Operasi ini diperkirakan memakan waktu sekitar satu setengah bulan.
Ferry memastikan seluruh proses akan tetap mengedepankan aspek Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) yang ketat.
Kegiatan tajak ini turut dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, antara lain Wakil Bupati Sorong Ahmad Sutedjo dan Plt. Sekda Kabupaten Sorong Adi Bremantyo.
Mardianto, Kepala Perwakilan SKK Migas Wilayah Papua dan Maluku, menyebut momen ini terasa spesial karena bertepatan dengan peringatan Hari Otonomi Khusus (Otsus) di Tanah Papua.
“SKK Migas berharap kegiatan Tajak Sumur Eksplorasi Karim #1 hari ini dapat menjadi bagian upaya bersama memberikan manfaat bagi kepentingan masyarakat dan mendukung pertumbuhan kesejahteraan di Tanah Papua,” ujar Mardianto.
Senada dengan hal tersebut, Wakil Bupati Sorong, Ahmad Sutedjo, memberikan apresiasi penuh.
“Kami berharap pengeboran dapat berjalan dengan lancar, memberikan hasil yang optimal, dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Sorong,” harapnya.
Belum juga minyak mengalir, dampak positif kehadiran proyek ini sudah dirasakan warga sekitar.
Selama masa persiapan, Petrogas (Basin) Ltd. telah melakukan perbaikan infrastruktur vital yang selama ini menjadi akses warga.
Perusahaan telah merenovasi Jembatan Klagana serta empat jembatan penghubung lainnya. Akses jalan dari dan menuju kampung di sekitar lokasi sumur pun kini lebih mudah dilalui.
Tak hanya fisik, dampak ekonomi langsung juga dirasakan melalui penyerapan tenaga kerja lokal.
Warga kampung di sekitar lokasi sumur dilibatkan secara langsung sebagai tenaga kerja tambahan non-teknis selama masa pengeboran berlangsung.
Langkah ini membuktikan bahwa industri hulu migas tidak hanya berfokus pada pencarian energi, tetapi juga berkomitmen menjadi katalisator penggerak ekonomi lokal di daerah operasi. (Redaksi)










