TIMIKA, Koranpapua.id- Komandan Lanal Timika, Letkol Laut (P) Bekti Sutiarso, menegaskan bahwa situasi keamanan maritim di wilayah selatan Papua hingga saat ini berada dalam kondisi terkendali dan kondusif.
Hal itu disampaikan kepada awak media saat menghadiri lomba dayung di eko wisata mangrov di Timika, Sabtu 22 November 2025.
Menurutnya, perairan Papua, terutama di sepanjang pantai selatan, relatif aman. “Alhamdulillah sampai saat ini masih kondusif,” ujarnya.
Terkait pengamanan laut, Bekti mengungkapkan bahwa unsur-unsur TNI Angkatan Laut tetap rutin dikerahkan untuk melakukan pengawasan.
“Selalu ada KRI yang melakukan patroli. Operasi dilakukan oleh Armada III, Koarmada III, maupun Lanal Timika. Kami melaksanakan patroli rutin untuk menjaga keamanan laut,” jelasnya.
Menanggapi pertanyaan mengenai praktik pencurian ikan (illegal fishing), Komandan Lanal menyebut aktivitas tersebut kini jauh berkurang.
Ia menilai kebijakan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, memberikan dampak signifikan dalam menekan pelanggaran di wilayah perairan, termasuk Laut Arafuru.
“Illegal fishing saat ini sudah mulai berkurang. Jarang kita temui adanya kapal asing. Yang masih terlihat justru nelayan-nelayan Indonesia sendiri,” katanya.
Selain menjaga keamanan laut, Lanal Timika juga terus menjalankan program pembinaan masyarakat pesisir melalui Kampung Bahari Nasional (KBN).
Fokus pembinaan saat ini berada di Kampung Pomako, yang menjadi salah satu lokasi prioritas.
“Sampai sekarang pembinaan desa pesisir masih berjalan. Di Pomako, kami membina masyarakat, termasuk anak-anak muda. Kami bahkan membuat sekolah di sana,” ungkapnya.
Program pembinaan mencakup pelatihan pembuatan alat tangkap, edukasi maritim, hingga sosialisasi pentingnya menjaga ekosistem laut.
“Kami memberikan sosialisasi tentang kecintaan terhadap maritim dan bagaimana memanfaatkan laut tanpa merusak lingkungan,” tambah Bekti.
Di akhir wawancara, ia berharap seluruh masyarakat Papua turut menjaga keamanan serta ketertiban demi mendukung pembangunan daerah.
“Semoga ke depan kita saling jaga, sehingga masyarakat bisa hidup aman dan bisa membangun. Sesuai jargon kita: Emene Yaware, Bersatu, Bersaudara, Membangun,” tutupnya. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










