YAHUKIMO, Koranpapua.id – Polisi masih terus melakukan penyelidikan terhadap peristiwa pembacokan yang menewaskan Baharudin di kawasan Jalan Gunung, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, Kamis 20 November 2025.
Baharudin yang merupakan pekerja bangunan gereja dilaporkan meninggal dunia, diduga sebagai akibat ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Korban diketahui selama ini tinggal di kamp pekerja pembangunan Gereja GIDI Motulen yang letaknya di sekitar lokasi kejadian.
Dalam penyelidikan kasus tersebut tiga warga setempat yakni orang asli Papua (OAP) diminta keterangan untuk mengungkap kasus pembunuhan keji ini.
Selain itu sejumlah barang-barang diamankan di sekitar TKP sebagai bagian dari pendalaman kasus.
Tiga OAP yang diminta keterangannya masing-masing berinisial JK, LK, dan YP. Tim juga mengamankan barang-barang berupa noken, pakaian, dompet hingga satu unit ponsel.
Kombes Pol Adarma Sinaga, Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Jumat 21 November 2025 mengatakan, polisi juga meminta keterangan saksi LE.
Saksi ini yang menyampaikan bahwa sejak 2017 Baharudin bekerja sebagai tukang sekaligus penjaga kios selama pembangunan Gereja GIDI Motulen.
Setelah gereja diresmikan pada 30 Oktober 2025, korban sudah tidak lagi bekerja tetapi tetap tinggal di kamp tukang.
“Keterangan para saksi sangat membantu kami dalam memetakan aktivitas terakhir korban. Informasi awal inilah yang nantinya menjadi dasar proses penyelidikan lebih lanjut,” jelasnya.
“Saksi LJ menyebut korban merupakan bagian dari tim sejak awal pembangunan gereja dan berperan sebagai juru masak. Adapun saksi H mengaku terakhir bertemu korban pada 15 November 2025 saat yang bersangkutan turun ke Kota Dekai untuk berbelanja,” katanya.
Lebih jauh, Adarma memaparkan kondisi pekerja bangunan tewas dibacok KKB di Yahukimo itu saat ditemukan di area kebun dekat camp.
Korban ditemukan tanpa baju, hanya mengenakan celana panjang biru dan tidak memakai alas kaki.
Tubuh Baharudin tergeletak dalam posisi terlentang dengan luka bacok di bagian leher kiri yang cukup dalam.
Luka inilah yang menguatkan dugaan korban tewas akibat serangan senjata tajam.
“Di TKP, petugas menemukan barang bukti yang diduga digunakan pelaku, berupa sebuah kampak dan satu busur panah. Pelaku sementara diduga merupakan bagian dari kelompok kriminal bersenjata (KKB),” katanya. (Redaksi)










