MERAUKE, Koranpapua.id- Pendidikan Pancasila yang sering diajarkan di lembaga pendidikan sejak Sekolah Dasar (SD), sudah dinyatakan vakum sejak reformasi tahun 1998 (27 tahun) lalu.
Mengingatkan pentingnya pendidikan moral dan prilaku anak bangsa yang dinilai sangat merosot belakangan ini, mendorong Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk membangkitkan kembali pendidikan Pancasila di lembaga pendidikan.
Hal itu ditunjukan dengan diserahkan secara simbolis 1.000 Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila oleh Prof. Drs. K.H. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D, Kepala BPIP RI kepada Pemerintah Provinsi Papua Selatan, Rabu 12 November 2025.
“Pendidikan Pancasila yang sudah vakum sejak reformasi 1998 menjadi tugas kita Pemerintah Pusat sampai Daerah untuk kembali diajarkan kepada anak-anak kita,” Prof Yudian mengutip Humas BPIP.
BTU Pendidikan Pancasila untuk satuan pendidikan Dasar dan Menengah itu, kemudian akan disebarkan ke sekolah di wilayah Kabupaten/Kota di Papua Selatan.
“Saya berharap Pemerintah Daerah khususnya di Provinsi Papua Selatan untuk meneruskan pesan ini dan mendorong kepada sekolah untuk menggunakan buku tersebut,” pesannya.
Menurutnya BTU Pendidikan Pancasila telah menghadirkan materi yang selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan fakta sejarah, perumusan serta kedudukannya sebagai dasar negara, pandangan hidup dan ideologi Bangsa.
“BTU Pendidikan Pancasila ini sudah dilakukan kajian mendalam oleh berbagai ahli di Indonesia, sehingga sangat relevan digunakan”, paparnya.
Ia menjelaskan BTU Pendidikan Pancasila ini, bahkan dirancang membantu para pendidik khususnya guru Pendidikan Pancasila dalam memahami, melaksanakan dan mentransformasi nilai-nilai luhur budaya bangsa kepada peserta didik.
“Buku ini berbeda dengan buku-buku lain, karena memiliki komposisi 30 persen aspek pengetahuan dan 70 persen praktek atau aktualisasi”, jelasnya.
Diharapkan BTU Pendidikan Pancasila yang sudah ditetapkan melalui SK Mendikbudristek No. 026.C/H/P/2023 ini, dapat membentuk karakter dan melahirkan generasi bangsa yang berkompeten, berkarakter Pancasila yang siap bersaing di panggung global.
“Buku ini sudah menjadi kurikulum wajib yang harus diterapkan di satuan pendidikan di seluruh daerah baik tingkat Dasar dan Menengah”, paparnya.
Gubernur Papua Selatan yang diwakilkan Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Politik dan Hukum Agus Kurniawan, S.H., M.M menyampaikan apresiasi kepada BPIP yang sudah berkunjung ke Papua Selatan khususnya Kabupaten Merauke.
“Kami mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya kepada BPIP yang terus memberikan perhatian kepada Papua Selatan khususnya Pembinaan Ideologi Pancasila,” katanya.
Pihaknya juga berharap kepada peserta dapat mengikuti kegiatan dengan baik sehingga dapat memahami pentingnya penanaman ideologi Pancasila bagi anak-anak didik.
“Momentum ini mari kita manfaatkan dengan baik, karena sangat jarang ditemukan,” ucapnya.
Pemerintah Papua Selatan juga akan mendorong kepada satuan pendidikan di seluruh Papua Selatan untuk segera menggunakan BTU Pendidikan Pancasila.
“Kami juga akan terus mendorong kepada satuan pendidikan di Papua Selatan untuk segera menggunakan BTU tersebut”, tegasnya.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Dr. Ir. Prakoso, M.M menyampaikan pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada setiap daerah dan memberikan buku secara simbolis untuk diterapkan kepada satuan pendidikan di daerah.
“Buku tersebut juga bisa dibeli atau diakses di link Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI)”, paparnya.
Prakoso menjelaskan kegiatan tersebut diikuti 250 peserta tenaga pendidik di wilayah Kabupaten Merauke dan Civitas Akademik Kampus Universitas Musamus.
Hadir juga Forkompimda Papua Selatan dan sejumlah narasumber dari internal dan eksternal BPIP.
Selain di Papua Selatan selanjutnya BPIP juga akan meyebarluaskan BTU Pendidikan Pancasila kepada Pemerintah Provinsi Papua di Jayapura. (Redaksi)







