Meski selamat dari pembunuhan KKB, namun Nando menderita sakit malaria campuran setelah lima hari bertahan hidup di dalam hutan dengan cara bersembunyi di lubang tanpa makanan dan minuman.
TIMIKA, Koranpapua.id– Meski berhadapan dengan cuaca ekstrem dan dihadang kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), akhirnya upaya evakuasi terhadap korban insiden berdarah di Yahukimo, Papua Pegunungan, berhasil dilakukan.
Para korban yang dievakuasi, tujuh orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara lima orang berhasil selamat dari serangan brutal KKB di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo tanggal 21-22 September 2025.
Seluruh korban yang dievakuasi merupakan pekerja tambang emas yang berasal dari luar daerah Papua. Tujuh jenazah sudah teridentifikasi dan langsung dievakuasi ke RSUD Dekai.
“Dengan tambahan evakuasi, total korban meninggal yang berhasil dievakuasi hingga saat ini berjumlah tujuh orang,” jelas Brigjen Faizal Ramandhani, Kepala Operasi Damai Cartenz, Kamis 2 Oktober 2025.
Faizal menegaskan, TNI-Polri tidak akan memberi ruang bagi KKB. Pihaknya akan mengejar dan menangkap pelaku untuk diproses hukum terhadap siapa pun yang terlibat dalam kejahatan bersenjata.
“Penegakan hukum akan dilakukan secara terukur dan sesuai hukum yang berlaku. Stabilitas keamanan di Yahukimo adalah prioritas utama,” kata Faizal.
Dalam operasi evakuasi terbaru, aparat gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz, Brimobda Polda Papua, Polres Yahukimo dan Kodim 1715 Yahukimo, berhasil menyelamatkan satu korban atas nama Yohanes Bouk alias Nando (22 tahun).
Meski selamat dari pembunuhan KKB, namun Nando menderita sakit malaria campuran setelah lima hari bertahan hidup di dalam hutan dengan cara bersembunyi di lubang tanpa makanan dan minuman.
Tim gabungan juga mengevakuasi dua jenazah lain yang sebelumnya dilaporkan meninggal dunia di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala.
Dua orang tersebut yakni, Andika Pratama yang berasal dari Sanger dan berdomisili di Jalan Paradiso, Dekai. Satu korban lainnya atas nama Fikram Amiman asal Sanger, berdomisili di Jalan Paradiso, Dekai.
Berikut Identitas Tujuh Korban Tewas yang Berhasil Dievakuasi dari Lokasi
- Desen Domungus, dievakuasi pada tanggal 26 September 2025 di Kampung Bingki, Distrik Seradala.
- Maselinus, dievakuasi pada tanggal 26 September 2025 di Kampung Bingki, Distrik Seradala.
- Roberto Agama alias Obet, dievakuasi tanggal 1 Oktober 2025 di Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala.
- Unu, dievakuasi tanggal 1 Oktober 2025 di Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala.
- Marsel alias Unus. dievakuasi tanggal 1 Oktober 2025 di Kali I/Kali Kulum, Distrik Seradala.
- Andika, dievakuasi tanggal 2 Oktober 2025 di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala.
- Fikram, Dievakuasi tanggal 2 Oktober 2025 di Camp Ekskavator Kali I, Distrik Seradala.
Identitas Lima Korban yang Selamat dari Serangan KKB:
- Bakri Laode, dievakuasi pada tanggal 27 September 2025 di Kali Kabur, Distrik Seradala.
- Febri alias Basir, dievakuasi pada tanggal 27 September 2025 di Kali Kabur, Distrik Seradala.
- Tarik Baruba alias Taslim, dievakuasi pada tanggal 27 September 2025 di Kali Kabur, Distrik Seradala.
- Berti Oliver Dias, dievakuasi pada tanggal 27 September 2025 di Kali Kabur, Distrik Seradala.
- Yohanes Bouk alias Nando (Dievakuasi pada tanggal 1 Oktober 2025 di Helypad 25 Kali I, Distrik Seradala. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru