TIMIKA, Koranpapua.id- Hujan deras yang mengguyur Kota Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, sejak Minggu sore hingga Selasa 19 Agustus 2025, mengakibatkan sejumlah titik di wilayah Distrik Mimika Baru terendam banjir.
Air yang tak kunjung surut meluap hingga setinggi betis orang dewasa, membuat warga panik dan berupaya menyelamatkan barang-barang berharga dari rumah mereka.
Salah satu lokasi yang cukup parah terdampak banjir adalah RT 001, Jalan Matoa, Distrik Mimika Baru. Luapan air dari saluran yang berada di kawasan Bandara lama menyebabkan genangan meluas ke pemukiman warga.
Tak hanya menggenangi rumah-rumah, banjir juga merendam sebagian kompleks pemakaman yang berada di Kawasan itu, sehingga menimbulkan keprihatinan warga setempat.
Pantauan koranpapua.id di lapangan, Selasa pagi, puluhan warga bersama Kepala Distrik Mimika Baru, Joel Luhukay, turun langsung bergotong royong membersihkan sampah yang menyumbat saluran air.
Dengan peralatan seadanya, warga berusaha membuka jalur air agar genangan cepat surut.
Joel Luhukay menuturkan, banjir ini terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi ditambah kurangnya kesadaran dalam membuang sampah.
“Kalau hujan turun lama, air pasti meluap. Jadi hari ini kita turun bersama warga untuk membersihkan, supaya aliran air kembali lancar,” ujarnya.

Salah satu warga mengaku resah dengan kondisi tersebut. Ia berharap pemerintah daerah segera mencari solusi permanen agar banjir tidak terus berulang setiap musim hujan.
“Kami hampir setiap tahun hadapi masalah yang sama, namun kali ini rumah kami kebanjiran, barang-barang rusak. Kami minta pemerintah serius membenahi saluran air di sini,” ungkap salah satu warga yang rumahnya terdampak banjir.
Meski demikian, semangat kebersamaan warga sekitar terlihat kuat. Mereka tidak menunggu lama bantuan dari luar, tetapi langsung turun tangan mengatasi masalah dengan cara kerja bakti.
Kepala Distrik menegaskan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mimika untuk melakukan normalisasi drainase dan pengerukan saluran yang tertutup.
“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Warga harus disiplin tidak membuang sampah sembarangan, sementara pemerintah akan memastikan saluran air diperbaiki,” tambah Joel.
Hingga Selasa sore, genangan air di beberapa titik sudah mulai berangsur surut, meski masih ada area yang tergenang terutama di sekitar kompleks pemakaman Bandara Lama.
Warga berharap cuaca kembali cerah agar aktivitas mereka bisa normal kembali. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru