PEGUNUNGAN ARFAK, Koranpapua.id– Upaya pencarian terhadap korban banjir bandang dan tanah longsor di Kampung Jim (Meyes), Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, terus dilakukan.
Pada pencarian hari keenam kemarin, Kamis 22 Mei 2025 sekitar pukul 11.30 WIT, tim SAR gabungan kembali menemukan lima jenazah yang tertimbun material longsor.
Yefri Sabaruddin, Kepala Badan SAR Nasional Manokwari di Catubouw, mengatakan jenazah lima korban dievakuasi menggunakan ekskavator, untuk selanjutnya dibawa menuju Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua Barat di Manokwari untuk dilakukan proses identifikasi.
Dengan penemuan ini, Tim SAR gabungan sudah mengevakuasi 15 dari 19 korban yang dinyatakan hilang pascabanjir bandang dan tanah longsor pada 16 Mei 2025.
Operasi pencarian terpaksa dihentikan karena terkendala cuaca ekstrem, dan akan kembali dilanjutkan pada Jumat 23 Mei hari ini. Upaya pencarian lanjutan ini, dikarenakan masih terdapat empat korban yang belum ditemukan.
“Ada 24 korban. Empat selamat, satu meninggal setelah bencana, 19 orang hilang. Sejak operasi hari ketiga sampai hari ini, 15 sudah ditemukan,” jelasnya.
Dia menyebut bahwa pelaksanaan operasi SAR hari kelima melibatkan sebanyak 96 personel gabungan yang terdiri atas Basarnas 15 personel, dan Polres Pegunungan Arfak 30 personel.
Kemudian, Kodim 1812/Pegunungan Arfak 21 personel, Polda Papua Barat 17 personel, BPBD Provinsi Papua Barat 10 personel, dan BPBD Kabupaten Pegunungan Arfak 3 personel.
Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat, mengatakan, seluruh jenazah yang dievakuasi akan dilakukan identifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI).
Jenazah yang sudah teridentifikasi yaitu, Harun Maidodga, Yoseph Ermilianus Efrem, Porman Takaliumang, Okden Wote, Joni Rahawari, dan Oce Takaliumang sedangkan sisanya masih dalam proses.
“Kalau empat orang yang selamat itu, Fretswan Unas, Juandi Takaliumang, Yeskiel Takaliumang, dan Karunyak Takaliumang,” kata Ignatius. (Redaksi)