ADVERTISEMENT
Sabtu, Mei 31, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Hukrim

TPNPB-OPM Ingatkan Nakes dan Guru Asal NTT dan Maluku Kembali ke Kota, Tinggalkan Tempat Tugas di Wilayah Konflik

“Saudara-saudara bagian dari kami, tapi dalam perang kami tidak melihat siapa yang jadi korban, kami minta saudara-saudari bertugas saja di kota, sekarang kami lagi perang”.

24 Maret 2025
0
TPNPB-OPM Ingatkan Nakes dan Guru Asal NTT dan Maluku Kembali ke Kota, Tinggalkan Tempat Tugas di Wilayah Konflik

Jubir KOMNAS TPNPB, Sebby Sambom. (foto:ist.koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengingatkan tenaga kesehatan (Nakes) dan guru asal Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Maluku untuk keluar dari wilayah-wilayah konflik di Papua.

Permintaan ini disampaikan Sebby Sambon, Juru Bicara TPNPB-OPM dalam keterangannya yang diterima koranpapua.id, Senin 24 Maret 2025.

ADVERTISEMENT

“Kami sudah memperingatkan mereka, jangan datang ke sini. Kami sedang berjuang untuk kemerdekaan Papua dan membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk bangsa Melanesia Maluku dan NTT,” pesan Sebby.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sebby juga meminta guru dan Nakes asal NTT dan Maluku yang sudah terlanjur bertugas di daerah konflik Papua agar kembali bertugas di kota.

Baca Juga

Kelangkaan Beras SPHP di Mimika, Bulog Sarankan untuk Sementara Beralih ke Beras Premium

Diberlakukan Sepihak, MRP se-Tanah Papua Tegas Menolak Efisiensi Dana Otonomi Khusus

“Saudara-saudara bagian dari kami, tapi dalam perang kami tidak melihat siapa yang jadi korban, kami minta saudara-saudari bertugas saja di kota, sekarang kami lagi perang,” pintanya.

Dalam pernyataannya, Sebby juga menegaskan bahwa TPNPB belum secara resmi menyatakan resmi perang, tetapi siap bertempur jika diperlukan.

Sebby juga dalam keterangannya juga memberikan klarifikasi terkait tuduhan yang dilayangkan oleh TNI mengenai penyerangan terhadap tenaga kesehatan dan guru di Papua.

Ia mengatakan bahwa tuduhan yang disampaikan pihak TNI tidak benar dan tidak memiliki dasar yang kuat.

“Kami belum menerima laporan resmi dari lapangan terkait insiden tersebut. Yang ada hanya versi pemerintah,” tegas Sebby.

TPNPB tidak pernah menyatakan bahwa ada enam orang yang dibunuh. “Itu adalah klaim dari pemerintah, bukan pernyataan resmi dari kami,” pungkasnya.

Sebby juga menanggapi pernyataan TNI yang menyebutkan bahwa motif penyerangan, karena masyarakat tidak memberi dana yang diminta OPM.

“Tuduhan ini tidak masuk akal. Jika memang ada ketidakpuasan dari masyarakat, mengapa tidak ada laporan sebelumnya? Pernyataan TNI ini prematur dan tidak berdasar,” tandasnya.

Pernyataan Panglima TNI yang menyebutkan bahwa semua tenaga guru dan medis yang bertugas di Papua adalah bagian dari TNI juga mendapatkan kritikan dari Sebby.

“Makanya wajar kami bunuh karena mereka adalah TNI,” ujarnya.

Sebby mengimbau kepada masyarakat asli Papua agar tidak mudah percaya terhadap aparat keamanan Indonesia.

Karena menurutnya, aparat keamanan datang ke Papua bukan untuk melindungi, tetapi untuk menguasai.

“Jangan mudah percaya pada janji mereka. Mereka menggunakan berbagai cara, termasuk bantuan pangan dan obat-obatan, untuk mengendalikan kami,” tegasnya. (Redaksi)

I am raw html block.
Click edit button to change this html

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Kelangkaan Beras SPHP di Mimika, Bulog Sarankan untuk Sementara Beralih ke Beras Premium

Kelangkaan Beras SPHP di Mimika, Bulog Sarankan untuk Sementara Beralih ke Beras Premium

31 Mei 2025
Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

Masyarakat Adat Papua Harus Memiliki Kendali Penuh, Tidak Boleh Terpinggirkan oleh Investor

31 Mei 2025
PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

PGI Sampaikan Rasa Duka Atas Terbunuhnya Mama Hetina di Distrik Sugapa Intan Jaya

31 Mei 2025
Konsep Otomatis

Pembakaran 10 Unit Rumah di Puncak Jaya Diduga Dilakukan Kelompok yang Teroganisir

31 Mei 2025
Kemenkeu Tetapkan Dana Desa 2025 untuk Papua Tengah, Puncak Jaya Terbesar Rp275.517.473.000

Kemenkeu Tetapkan Dana Desa 2025 untuk Papua Tengah, Puncak Jaya Terbesar Rp275.517.473.000

29 Mei 2025
Festival Golden of Papua Central 2025 Resmi Dibuka, Jadi Panggung Ekspresi Seni dan Budaya Mimika

Festival Golden of Papua Central 2025 Resmi Dibuka, Jadi Panggung Ekspresi Seni dan Budaya Mimika

29 Mei 2025
Next Post
Hari Ketiga Pencarian, Khoirul ABK KM. Mina Nusantara Belum Ditemukan

Hari Ketiga Pencarian, Khoirul ABK KM. Mina Nusantara Belum Ditemukan

Hari Ketiga Pencarian, Khoirul ABK KM. Mina Nusantara Belum Ditemukan

Raih Berkah Ramadhan, Komunitas Srikandi Nusantara Timika Bagi 500 Takjil Gratis

Hari Ketiga Pencarian, Khoirul ABK KM. Mina Nusantara Belum Ditemukan

Ungkap Kebenaran Peristiwa Penyerangan Guru dan Nakes di Yahukimo, Satgas Gakkum ODC Olah TKP di Tiga Lokasi

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id