TIMIKA, Koranpapua.id- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bekerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika telah melaksanakan pemeriksaan kesehatan dan pengambilan sampel darah terhadap 2.745 atau 87,14 persen dari target 3.150 warga Mimika.
Pemeriksaan yang melibatkan 12 Puskesmas di wilayah kota dan pesisir itu, untuk mendukung program Transmission Assessment Survey (TAS) Tahap-1 Filariasis (kaki gajah) yang sudah berlangsung sejak tanggal 18 Februari hingga 1 Maret 2025 lalu.
Demikian disampaikan Reynold Rizal Ubra, Kepala Dinas Kesehatan melalui Obeth Tekege, Kabid P2P Dinkes Mimika kepada koranpapua.id, Sabtu 15 Maret 2025.
Obeth menjelaskan dalam survei ini menyasar 30 klaster dengan target 3.150 dan total sasaran dewasa 4.631 orang.
Namun dalam TAS ini terdapat tingkat eror yang tidak sesuai alamat rundown serta tidak berada di tempat saat petugas datang.
Obeth menyebutkan berdasarkan data hasil evaluasi Tim Kemenkes bersama Dinkes Mimika berhasil tercatat dari total 2.745 sampel terdapat 2.739 sampel negatif FTS.
Enam orang sampel positif FTS dan satu orang sampel positif mikrofilaria. Pasien yang diketahui positif kaki gajah berada di pesisir wilayah Puskesmas Jita.
Pasien tersebut diberikan obat oleh dokter yang bertugas di wilayah Puskesmas Jita.
Selain memberikan pengobatan, pemantauan dan pemeriksaan lanjutan, masyarakat yang ada di wilayah itu juga diberikan edukasi kesehatan oleh tim medis.
“Pengambilan sampel dengan rapit diketahui reaktif empat orang. Dua orang ada di Kwamki Narama dan duanya di Jita. Tapi setelah ditindaklanjuti hanya satu orang positif di wilayah Jita,” kata Obeth.
Dijelaskan, meskipun dalam TAS I ini menemukan satu orang positif namun belum masuk kategori endemi karena masih diluar standar WHO yakni 18 orang ke atas.
Dikatakan dengan berakhirnya pemeriksaan kesehatan, saat ini Dinkes Mimika masih menunggu hasil evaluasi tingkat Kemenkes bersama tim ahli, terkait rekomendasi tahap satu yang menerangkan Mimika lolos filariasis.
Selain mendapat rekomendasi Kemenkes RI, juga mendapat rekomendasi Dinkes Papua Tengah.
“Program tahap kedua akan dilanjutkan pada tahun 2027. Dalam TAS kedua nanti bila tidak ditemukan yang positif otomatis Mimika dinyatakan bebas filariasis. Dan program pemeriksaan kesehatan dihentikan,” pungkasnya.
Ia menambahkan meskipun belum mendapat rekomendasi Kemenkes RI yang menyatakan Mimika bebas filariasis (walaupun TAS I ditemukan satu pasien positif), tetapi dalam evaluasi Kemenkes menyarankan agar Puskesmas setempat terus meningkatkan pelayanan kesehatan.
Termasuk edukasi serta penyesuaian data Puskesmas dengan data warga sesuai Kartu Keluarga (KK) bekerjasama dengan pemerintah tingkat RT, Kampung dan Kelurahan.
Adapun 12 Puskesmas yang menjadi sasaran TAS I yakni Puskesmas Timika, Puskesmas Kwamki Narama, Puskesmas Timika Jaya, Puskesmas Pasar Sentral.
Puskesmas Karang Senang, Puskesmas Wania, Puskesmas Mimika Timur, Puskesmas Limau Asri dan Puskesmas Bhintuka. Sementara untuk wilayah pesisir, Puskesmas Kokonao, Puskesmas Manasari dan Puskesmas Jita. (Redaksi)