TIMIKA, Koranpapua.id- Menjelang Bulan Suci Ramadhan tahun 2025 yang tinggal dua pekan lagi, harga sejumlah komoditi di Pasar Sentral Timika, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah perlahan berajak naik.
Sejumlah pedagang di pasar terbesar di Timika itu mengaku, kenaikan sejumlah kebutuhan pangan sudah terjadi sejak beberapa hari terakhir ini.
Cabai menjadi salah satu komoditi yang rasanya semakin ‘pedas’, karena harga jualnya melambung cukup tinggi.
Jika selama ini masih dapat dibeli dengan harga Rp40 ribu-hingga Rp50 ribu, kini para penikmat cabai harus lebih dalam merogoh dompet.
Bagaimana tidak, harga cabai yang dilepas pedagang per hari ini, Jumat 14 Februari 2025 tembus hingga Rp80 ribu hingga Rp100 ribu per kilogram.
“Cabai harga naik sekitar 50 persen dari harga sebelumnya. Cabai keriting ecerannya Rp80 Ribu, kalau cabai yang besar kita jual Rp100 Ribu per kilogram,” ujar ibu Eca, salah satu pedagang kepada koranpapua.id.
Menurutnya, naiknya harga cabai sudah berlangsung sekitar empat hari belakangan ini.
“Sudah empat hari ini harga cabai naik, mungkin karena terjadi banjir di lahan petani jadi harga naik semua,” timpalnya
Selain cabai, tomat juga mengalami kenaikan harga dari sebelumnya Rp30 ribu per kilogram, kini naik menjadi Rp45 ribu per kilogram.
Sementara untuk bawang merah dan bawang putih tidak mengalami perubahan harga, pedagang masih menjual dengan harga Rp50 ribu per kilogram.
Sedangkan untuk jahe di Pasar Sentral Timika saat ini kehabisan stok. Para pedagang menyebut kondisi ini sudah terjadi sejak dua pekan terakhir.
“Jahe itu sudah lama kosong mungkin karena belum ada kapal. Kalaupun ada tidak semua pedagang yang jual karena memang lagi kosong,” katanya.
Menurutnya, jika masih ada yang menjual jahe, harganya cukup mahal yakni mencapai Rp100 ribu per kilogram atau mengalami kenaikan dari harga sebelumnya yang berkisar Rp50 ribu sampai Rp60 ribu.
“Yang saat ini masih jual jahe, kemungkinan dikirim ke Timika menggunakan pesawat,” pungkasnya. (Redaksi)