ADVERTISEMENT
Rabu, Desember 3, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Agama

Natal Jemaat Bahtera Timika Berlangsung Meriah, David Onawame: Yesus Raja Damai Datang Menghapus Dosa Manusia

"Jangan sekali-sekali melepaskan tangan Tuhan Yesus dalam hidup, entah berada di mana saja dan dalam situasi apa saja. Karena Allah sungguh mengasihi kita".

7 Desember 2024
0
Natal Jemaat Bahtera Timika Berlangsung Meriah, David Onawame: Yesus Raja Damai Datang Menghapus Dosa Manusia

Kaum Bapa Jemaat Bahtera membawakan lagu puji-pujian pada ibadah Natal Bersama di Gereja Bahtera, Sabtu malam 7 Desember 2024. (foto:redaksi/koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Perayaan Natal bersama Jemaat Bahtera Klasis Mimika berlangsung meriah, Sabtu 7 Desember 2024.

Ibadah perayaan kelahiran Yesus yang dipusatkan di Gereja Bahtera, Jalan C Heatubun, diisi dengan pembacaan puisi oleh anak-anak dan drama tentang keselamatan.

ADVERTISEMENT

Ada juga lagu puji-pujian yang dibawakan oleh Komisi Pelayanan Anak dan Remaja, Komisi Pelayanan Ibu-Ibu dan para pendeta dan tokoh gereja.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ibadah Natal bersama ini mengusung tema utama ‘Kelahiran Raja Damai Membawa Kemenangan dan Pembaharuan’ (Yesaya 11: 1-5 dan Zefanya 3: 17).

Baca Juga

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

Sementara sub tema ‘Melalui Natal Jemaat Kita Diajak Menjadi Pembawa Damai dan Pembaharuan Dalam Peningkatan Iman Jemaat Bahtera’.

Pendeta David Onawame, Ketua Klasis Mimika dalam kotbahnya mengungkapkan Yesua lahir sebagai Raja Damai.

Kelahiran Yesus merupakan orang besar. Dengan kelahiran orang besar ini, apa yang hendak diperbuat-Nya untuk orang kecil?

“Kelahiran seorang raja damai tetap menjadi seorang raja, datang sebagai seorang pemimpin tetap sebagai pemimpin,” ujar Pendeta David.

Meski demikian, dibalik kemahabesaran-Nya, Yesus menjadi seorang anak kecil, supaya semua umat manusia sama dalam kehidupan di dunia.

Kedatangan seorang anak kecil ini untuk menyelamatkan manusia yang hidup dalam ikatan dosa.

Kelahiran Yesus hendaknya mengajarkan umat manusia agar dunia damai, suku damai, marga damai, bangsa damai.

Allah mau mengajarkan dalam hidup tidak boleh ada permusuhan satu dengan yang lain.

Pendeta David mencontohkan, masyarakat Kwamki Narama yang selalu hidup dalam situasi perang suku, otomatis tidak ada kedamaian.

“Namun saat ini mereka sudah hidup damai, masyarakat yang tinggal di kampung atas bebas lewat di kampung bawah, begitupun sebaliknya tanpa ada rasa ketakutan,” pungkasnya.

Karena itu, Yesus sebagai sember damai datang ke dunia untuk mengajarkan umat-Nya membangun hidup tanpa ada permusuhan.

Dikatakan pada zaman para nabi, Allah memusnahkan semua manusia dari muka bumi karena dosa.

Namun hanya Nabi Nuh bersama keluarganya yang selamat, karena Allah menyuruhnya membuat bahtera (kapal) agar selamat dari murka Allah.

Orang yang hidup dalam Allah dan kebenaran memperoleh keselamatan. Karena hidup dalam dosa mengantarnya kepada kematian dan kemusnahan.

“Yesus datang ke dunia secara diam-diam untuk menghapuskan dosa manusia. Dengan dosa manusia diampuni maka manusia peroleh keselamatan”.

Dikatakan, Yesus sebagai raja yang besar, raja berkuasa atas segala ciptaan di muka bumi, sehingga manusia memperoleh kemenangan atas dosa dan maut yang selama ini membelenggu manusia.

Menurutnya, manusia yang hidup masih dalam lumpur dosa sudah pasti tidak akan masuk dalam surga. Karena itu, Allah mengutus putera-Nya datang ke dunia.

Dilahirkan di kandang yang hina melalui kandungan seorang wanita bernama Maria untuk menebus dosa manusia dengan darah-Nya yang suci dan kudus.

Yesus turun ke bumi, hidup bersama manusia untuk mengajarkan jalan kebenaran, supaya harkat dan derajat manusia ditinggikan sama seperti Allah.

Yesus lahir hingga mengurbankan diri di kayu salib agar oleh darah-Nya untuk menyucikan manusia dari segala dosa dan perbuatan yang tidak berkenan kepada Allah.

Kepada Jemaat Bahtera, Pendeta David mengajak sebagai orang beriman harus hidup dan mati tetap bersama Yesus Kristus.

“Jangan sekali-sekali melepaskan tangan Tuhan Yesus dalam hidup, entah berada di mana saja dan dalam situasi apa saja. Karena Allah sungguh mengasihi kita,” pesan Pendeta David.

Ia mengungkapkan, dalam kehidupan manusia belum tentu mau mengorbankan nyawanya bagi orang lain.

Namun Allah karena kasih-Nya yang begitu luar biasa besar tanpa batas suku, agama, bahasa maupun warna kulit merelakan putera-Nya mati hanya demi menyelamatkan umat-Nya.

Pada kesempatan itu, Pendeta David menekankan tanpa darah Yesus menyucikan dosa manusia belum tentu surga itu menjadi milik manusia. (Redaksi)

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

2 Desember 2025
Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

2 Desember 2025
Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

2 Desember 2025
Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

2 Desember 2025
Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

2 Desember 2025
Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

2 Desember 2025

I am raw html block.
Click edit button to change this html

POPULER

  • Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    1897 shares
    Bagikan 759 Tweet 474
  • Jenazah yang Ditemukan di TPU SP1 Merupakan Mahasiswa Poltekkes Timika

    678 shares
    Bagikan 271 Tweet 170
  • Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

    651 shares
    Bagikan 260 Tweet 163
  • Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

    622 shares
    Bagikan 249 Tweet 156
  • Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

    614 shares
    Bagikan 246 Tweet 154
  • Jenazah yang Ditemukan Tewas di TPU SP1 Bukan Tukang Ojek, Terungkap Setelah Ibunya Mengenali Tas Korban

    613 shares
    Bagikan 245 Tweet 153
  • “Johannes Rettob Itu Kepala Daerah, Tidak Mungkin Ikut Memperkeruh Situasi di Kapiraya”, Lemasko Kecewa Pernyataan Sejumlah Pihak

    603 shares
    Bagikan 241 Tweet 151
Next Post
Pleno Rekapitulasi Pilkada Mimika 2024, Joel Unggul 930 Suara di Distrik Jila

Pleno Rekapitulasi Pilkada Mimika 2024, Joel Unggul 930 Suara di Distrik Jila

Kapolda Papua Tengah Hadir di Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pilkada Mimika

Kapolda Papua Tengah Hadir di Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Pilkada Mimika

Pendukung AIYE Unjuk Rasa Tuntut KPU Mimika Kembalikan Suara yang Hilang

Pendukung AIYE Unjuk Rasa Tuntut KPU Mimika Kembalikan Suara yang Hilang

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id