TIMIKA, koranpapua.id – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah akan mengevaluasi kinerja kontraktor yang diberikan pekerjaan menangani pembersihan Ruang Terbuka Hijau (RTH).
Sesuai rencana, evaluasi akan dilaksanakan Bulan Desember 2024. Kontraktor yang kinerjanya dinilai tidak sesuai target, akan diganti dengan kontraktor lain yang mau bekerja lebih serius.
Frans Kambu, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Mimika mengungkapkan dilakukan evaluasi terhadap pihak ketiga, untuk mengetahui keseriusan dan kesesuaian kerja seperti yang tertuang dalam kontrak.
Frans mengakui dalam penanganan kebersihan RTH, dirinya langsung turun bersama petugas kebersihan untuk melihat langsung kesungguhan tenaga kerja dari pihak penyedia jasa.
“Hari ini saya turun sama-sama dengan petugas kebersihan. Setiap sampah yang dikumpulkan langsung diangkat masuk dalam mobil press sampah,” jelas Frans kepada koranpapua.id yang ditemui di Jalan Cenderawasih, Selasa 19 November 2024.
Ia mengakui para pekerja pembersih RTH dari depan Gereja Katedral Tiga Raja sampai Bundaran Petrosea, sudah ada yang diganti dengan pekerja yang baru.
“Pekerja yang kita hentikan dan ganti dengan saudara-saudara kita orang Papua. Semua ini saya akan evaluasi di Desember 2024,” katanya.
Frans memastikan dalam evaluasi nanti ada kontraktor Papua yang bekerja main-main, konsekuensinya diberhentikan kemudian diganti dengan pengusaha OAP yang lain.
“Sekarang ini begitu banyak penawaran kerja dari kontraktor OAP yang antre di kantor dan mereka siap mau kerja,” tegasnya.
Ia berharap kontraktor yang sudah mendapat pekerjaan harus lebih memperhatikan kualitas kerja di lapangan jika ingin kontraknya dilanjutkan.
“Sampah sisa potongan rumput, pangkas bunga dan sampah sapu jalan langsung diangkut dan dibuang di TPS SP2, bukan membiarkan terus di jalan atau di median jalan. Kalau kita kerja serius kota ini bersih,” kata Frans.
Selain menekankan kepada kontraktor bekerja serius bersihkan RTH, kepada masyarakat Mimika, Frans berharap jangan lagi membuang sampah di sembarang tempat supaya kondisi kota yang bersih bisa bertahan sepanjang hari.
Dikatakan, mulai tahun depan untuk lebih sefty, DLH akan membagikan pakaian seragam kepada pekerja.
“Pekerja bekerja dengan hati untuk menciptakan kota ini tetap bersih bukan hanya karena uang,” pesannya.
Sebagai instansi yang menangani kebersihan, Frans berharap ada dukungan dari ketua RT, lurah dan distrik untuk mengingatkan warga membuang sampah, mulai pukul 18.00 sampai 06.00 WIT. Di luar dari jam tersebut sampah disimpan sementara di rumah.
Dikatakan, DLH sudah memasang papan informasi jam pembuangan sampah di sejumlah titik dalam kota, termasuk memasang police line.
“Kita bersyukur sudah mulai kurang warga buang sampah di luar jam angkut. Contohnya di depan Lapangan Jayanti. Kita harap itu bisa dipertahankan,” harapnya.
Jika masyarakat ingin wajah Kota Timika bebas sampah dan tanpa aroma busuk, maka buanglah sampah sesuai waktu yang telah ditentukan. (Redaksi)