TIMIKA,Koranpapua.id- Gereja Kingmi di Tanah Papua Koordinator Amungsa baru saja memperingati Hari Anak Kingmi ke-9 pada tanggal 19 Oktober 2024.
Pada peringatan tersebut ratusan anak Kingmi Koordinator Amungsa mengisi dengan kegiatan long march.
Adapun rute yang dilewati, dimulai dari halaman Gereja Kingmi Harapan Gloria di Jalan Belibis, melewati Jalan Yos Sudarso menuju Gereja Kingmi Jemaat Bahtera di Jalan C. Heatubun depan Polsek Mimika Baru.
Marike Pigai, ST., MM, Ketua PAR Kingmi Amungsa kepada koranpapua.id, Kamis 24 Oktober 2024 mengatakan, selain long march juga dilaksanakan Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), menampilkan atraksi tari-tarian dan lagu puji-pujian sambil menyatakan stop narkoba dan perang suku.
Dalam seminar itu anak-anak secara tegas menyatakan stop Narkoba, perang suku dan pergaulan bebas.
Anak-anak Kingmi ingin hidup lebih lama dengan kondisi sehat untuk menggapai cita-cita seratus tahun kedepan.
Marike mengungkapkan sejarah lahirnya peringatan Hari Anak Kingmi berawal dari keprihatinan atas meninggalnya puluhan anak tanpa sebab di Kabupaten Dogiai, Deiyai dan Nduga pada tahun 2015 lalu.
Atas peristiwa piluh ini, Pdt. Dr. Beny Giyai dalam Sinode mencanangkan tanggal 19 Oktober setiap tahun diperingati sebagai Hari Anak Kingmi di Tanah Papua.
“Dengan pencanangan Hari Anak Kingmi, kami sudah empat tahun berturut-turut memperingatinya,” ujarnya.
Dalam momen tersebut, anak-anak menyeruhkan kepada dunia bahwa anak Kingmi ingin hidup bebas tanpa Narkoba, menolak pergaulan bebas, menolak perang suku dan hidup takut akan Tuhan.
Dalam momen Hari Anak Kingmi, anak-anak dipesan selain takut akan Tuhan juga menghormati orang tua sebagai kunci utama peroleh umur panjang.
Hal ini senada dengan pesan firman Tuhan Keluaran 20 ayat 12. “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu”.
Dikatakan, pada peringatan ini, ratusan anak mendapat berkat dan perutusan oleh Pendeta supaya menjadi pewarta kabar suka cita Tuhan di tengah dunia.
“Dalam hidup anak-anak terus bertumbuh dan berjuang menjadi anak yang berguna membangun Papua, mempertahankan marga, agama serta membahagiakan keluarga,” tuturnya.
Ia menambahkan dalam KKR ini anak-anak dikuatkam dengan seruan Firman Tuhan dalam Amsal, 23:18 bahwa “Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang.”
Matius, 19:13 Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan-Nya atas mereka dan mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu.
Matius, 19:14 tetapi Yesus berkata: “Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” (Redaksi)