TIMIKA, Koranpapua.id- Berkas persyaratan pendaftaran pasangan Maximus Tipagau dan Pegy Patricia Patipi (MP3), Calon Bupati dan Wakil Bupati Mimika Periode 2024-2029 diterima dan dinyatakan lengkap oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika.
Pemberkasan dinyatakan lengkap setelah melewati tahapan pemeriksaan sekitar hampir satu jam oleh KPU dan Bawaslu serta Tim Bappeda berkaitan dengan visi misi.
“Semua berkas MP3 dinyatakan lengkap dan sudah diserahkan surat rekomendasi pemeriksaan kesehatan,” Ujar Dete Abugau, Ketua KPU Mimika.
Sementara Fransiskus Xaverius Ama Bebe Bahy, Kordiv Teknis KPU Mimika menjelaskan, karena dinyatakan lengkap, maka kepada Paslon MP3 sudah diberikan tanda terima dan surat rekomendasi pemeriksaan kesehatan.
Terkait dukungan DPP Hanura dan Gerindra sesungguhnya siap hadir, namun karena kendala penerbangan sehingga belum bisa datang dari Jakarta.
Sedangkan terkait visi dan misinya, sesuai hasil pemeriksaan dari Tim Bappeda aman-aman saja. Itu berarti sesuai dan tidak ada masalah.
Sementara itu Maximus didampingi Pegy dalam jumpa pers mengucapkan terima kasih kepada Parpol pengusung yakni Perindo, PKB, Gerindra, PSI, Golkar, Nasdem dan Hanura.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang sudah bekerja keras mendukung MP3 sampai pada tahap pendaftaran ini.
Maximus menyatakan siap membangun Kabupaten Mimika, khususnya 12 distrik tersebar di wilayah pesisir dan gunung.
Di hadapan penyelenggara dan Parpol pengusung, Maximus mengungkapkan dirinya bersama Pegy merupakan pendatang baru di Pilkada Mimika.
“Seorang anak yang susah dan anak jalanan yang hidup di atas tanah yang kaya raya,” ujarnya.
Maximus mengungkapkan jika terpilih menjadi Bupati, dirinya akan membereskan persoalan masyarakat Orang Asli Papua (OAP).
Termasuk memberikan bantuan modal bagi UKM OAP yang selama ini belum tersentuh oleh APBD, serta membantu sesama masyarakat Nusantara.
Pria yang dikenal Gladiator Papua ini memilih berpasangan dengan Pegy Patricia Patipi sebagai Wakil Bupati, karena dirinya sangat yakin menang dalam Pilkada 27 November mendatang.
Ia beralasan, Pegi sebagai perempuan Papua pertama yang dicalonkan sebagai Wakil Bupati. Pegy juga memiliki kemampuan memimpin dan berpengalaman sebagai anggota DPR RI.
“Kita tahu selama ini di Papua untuk wakil bupati hanya laki-laki. Dan ketika setelah tiga bulan berjalan, keduanya berjalan masing-masing. Akibatnya pelayanan kepada masyarakat menjadi tidak maksimal, pendidikan, kesehatan dan kebijakan Otsus juga terhenti,” kata Maximus.
Dalam mengelola pemerintahan, Maximus akan memberikan kepercayaan kepada Pegy Patricia Patipi sebagai Wakil Bupati, sementara dirinya akan bekerja melayani masyarakat dari pesisir hingga pengunungan.
Maximus juga menyampaikan bahwa, dalam bekerja untuk Mimika, selain didukung anggaran APBD Mimika yang fantastis, juga dibackup oleh Yayasan Somatua untuk memberikan bantuan kepada masyarakat OAP.
Ketua Perindo Mimika ini berjanji akan menyiapkan program transportasi, kesehatan dan pendidikan gratis bagi masyarakat OAP.
Selain itu Maximus juga berjanji akan membuka pintu Kantor Pemerintahan SP3 yang selama ini tertutup untuk masyarakat dan pengusaha OAP.
“Kami juga akan memberikan bantuan modal usaha untuk OAP dan masyarakat Nusantara,” pungkasnya.
Dikatakan, membangun Mimika membutuhkan figur pemimpin yang baru, demi perubahan dalam memberikan kesejahteraan masyarakat.
Selain membangun Mimika, Maximus dan Pegy akan selalu menjaga keamanan bangsa ini.
Sementara Pegy Patricia Patipi mengungkapkan dirinya dan Maximus merupakan pasangan Otsus, yang diinginkan oleh masyarakat asli Papua.
Ia mengakui meskipun secara aturan dalam Pilkada hanya mengatur Gubernur dan Wakil Gubernur OAP, tetapi di Mimika, Maximus memilih perempuan.
Keputusan memilih perempuan, karena Maximus menghargai dan ingin menjawab kerinduan suara kaum perempuan Papua untuk menjadi pemimpin.
Bahwa dengan dipilih dirinya sebagai Wakil Bupati, Maximus hendak menunjukan bahwa perempuan-perempuan Papua di seluruh tanah Papua layak dan mampu menduduki posisi jabatan wakil bupati.
“Kami menjadi contoh bagi Papua seluruhnya. Bahwa perempuan bisa mengurus rumah tangga dan perempuan bisa mengurus Kabupaten Mimika,” pungkasnya. (Redaksi)