TIMIKA, Koranpapua.id- Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Papua Tengah melaksanakan Rapat Kerja (Raker) perdana Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Tahun 2024 di Timika, Kabupaten Mimika.
Sebanyak 111 peserta perwakilan dari tujuh Dinkes di Provinsi Papua Tengah hadir dalam kegiatan yang berlangsung di salah satu hotel di Timika.
Raker yang dimulai Senin 19 Agustus sampai 22 Agustus 2024 dengan mengangkat tema ‘Dari Papua Tengah Melesat Menuju Indonesia Maju’, juga diikuti peserta dari Dinkes Provinsi Papua Tengah dan Kementerian Kesehatan RI.
Sementara dua orang narasumber yang dihadirkan dalam Raker tersebut yakni, dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, Dirjen Kesmas dan dr. Lovely Daisy, MKM, Direktur Gizi dan KIA dari Kemenkes RI.
Maria Endang Sumiwi dalam kesempatan itu mengatakan, Papua Tengah sebagai provinsi baru perlu membangun sistem kerja di bagian kesehatan masyarakat yang kuat. Dan sebagai provinsi baru biasanya semangat kerjanya sangat tinggi.
Ia berharap dengan kehadiran narasumber dari Kemenkes, secara perlahan mampu membangun sistem kerja yang kuat, supaya bisa menghasilkan pelayanan kesehatan masyarakat berkualitas.
Maria menyampaikan sesuai pesan Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan harus menyiapkan generasi baru, sumber daya manusia Indonesia menuju Indonesia emas 2045 yang berkualitas, mulai dari Papua Tengah menuju Indonesia emas.
Paling utama dengan memastikan masyarakat harus sehat makanya diharapkan generasi Papua Tengah harus hidup sehat dan maju.
Ia berharap dalam menjalankan program ini, Dinkes provinsi mesti lebih dahulu kuat dalam sistem kerjanya, baru bisa membina, mendampingi Dinkes di kabupaten.
Dalam Kesmas ada beberapa poin penting yang perlu diperhatikan yakni gizi kesehatan ibu dan anak, promosi kesehatan, usia produktif dan Lansia, kesehatan jiwa dan tata kelola kesehatan masyarakat.
Beberapa poin ini mendapat perubahan besar karena di dalam pelayanan primer sudah dipindahkan di Kesmas bukan hanya kuratif. Tujuannya untuk menyehatkan masyarakat.
Sementara dr. Silwanus A. Sumule, SpOG (K), M.Kes, Kepala Dinas Kesehatan Papua Tengah dalam sambutan menyampaikan Raker ini merupakan yang kali kedua, khusus di Bidang Kesmas dan P2.
“Raker pertama khusus P2. Raker ini dilakukan karena kami masih mempunyai pekerjaan rumah yang harus dikerjakan,” jelasnya.
Ia mengakui data-data kesehatan Papua dalam survei kesehatan masyarakat hanya ada dua, berada diposisi paling rendah atau tinggi.
Sehingga membutuhkan upaya-upaya dan terobosan yang wajib dibuat Dinkes Papua Tengah walaupun dengan keterbatasan Sumber Daya Manusia dan harus mencangkup pelayanan kepada 1,2 juta penduduk yang tersebar di delapan kabupaten.
Ia mengakui Dinkes Papua Tengah dalam mengerjakan program kesehatan bidang malaria, HIV-Aids, TBC mendapat dukungan dari Tim Global Fund.
Dalam Raker ini ingin berkumpul untuk belajar supaya bisa mendapat tambahan informasi dan pengetahuan dari Kementerian sehingga bisa sama dengan provinsi lain di Indonesia.
“Kami memiliki semangat untuk belajar mengejar ketertinggalan dan semangat untuk maju,” ujarnya.
Dukungan dari Kementerian Kesehatan sangat diharapkan agar Papua Tengah tidak tertinggal tetapi maju melesat menuju Indonesia emas 2045.
Yosefina Marsia Mofu, Ketua Panitia Raker dalam laporannya menyampaikan, Raker ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target RPJMD dan Rencana Strategis (Renstra) Pemerintah Provinsi Papua Tengah tahun 2024.
Tujuan lainnya, melaksanakan monitoring dan percepatan pencapaian target program Kesmas di delapan kabupaten.
Raker diikuti peserta utusan tujuh dari delapan kabupaten yang masing-masing mengirim sembilang orang.
Kemudian ditambah 30 orang utusan Dinkes Papua Tengah dan Kementerian, sehingga totalnya menjadi 120 orang.
Namun karena Kabupaten Puncak Jaya tidak berkenan hadir dengan alasan situasi masih dalam kondisi konflik sehingga hanya dihadiri 111 orang. (Redaksi)