TIMIKA, Koranpapua.id- Warga sekitaran Jalan Budi Utomo Ujung, Distrik Wania, Mimika, Papua Tengah geram dengan kelakuan warga yang membuang bangkai babi di dua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di wilayah itu.
Pantauan Koranpapua.id, Kamis 18 April 2024, dua TPS itu berada di Jalan Budi Utomo ujung yang letaknya tidak berjauhan. Satu TPS berada di depan Perumahan Bintang Timur dan satu TPS lainnya berada di pertigaan lorong SMK Taruna Timika.
Bangkai babi sudah dikerumuni lalat dan menebarkan aroma bau busuk, membuat warga yang melintas di lokasi terlihat menutup hidung dan mulut menggunakan tangan.
Di TPS pertigaan SMK Taruna, ada satu ekor babi yang dibungkus karung namun sudah terbuka dan diletakkan di tepi jalan dekat tempat tumpukan sampah.
Sedangkan, di TPS depan Perumahan Bintang Timur, terdapat tiga ekor bangkai babi. Dua diantaranya berada tepat di tempat sampah dan satu ekor berwarna hitam berada sekitar 10 meter dari tempat sampah.
Adam, seorang warga yang tinggal di dekat TPS mengaku tidak mengetahui siapa yang membuang bangkai babi di tempat itu.
Dikatakan bangkai babi tersebut terlihat tergeletak sejak pagi. Ia juga menduga, bangkai babi itu sepertinya baru dibuang pagi tadi
“Dalam dua sampai tiga bulan terakhir ini sering ada bangkai babi yang dibuang di situ, tapi tidak tahu siapa orang yang buang,” ungkapnya saat ditemui media ini.
Menurutnya, sebelumnya ada sampai lima ekor babi yang dibuang di tempat itu.
Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan sebelumnya telah menghimbau agar masyarakat khususnya para peternak agar tidak membuang babi yang mati di sembarang tempat.
Apalagi, di tengah merebaknya virus African Swine Fever (ASF) alias demam babi Afrika di Kabupaten Mimika.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga bahkan telah menyediakan tempat penguburan babi yang jauh dari pusat kota.
Termasuk menyediakan petugas untuk menjemput langsung di kandang apabila diketahui ada ternak babi yang mati.
Namun, upaya itu tampaknya tidak dihiraukan oleh sejumlah oknum peternak babi di Kabupaten Mimika. Alhasil, bangkai babi masih dibuang di sembarang tempat.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, drh. Sabelina Fitriani saat dihubungi Koranpapua.id mengatakan bahwa pihaknya telah menghimbau kepada masyarakat agar tidak membuang sembarangan bangkai babi.
“Kita sudah sampaikan lewat flier gereja juga lewat kelurahan dan kampung kalau per tgl 15 April kita sudah tutup penguburan bangkai babi di Iwaka dan peternak diwajibkan melakukan penguburan secara mandiri,” jelas Sabelina.
Dinas sudah melakukan upaya dan langkah penanggulangan wabah termasuk penguburan sudah masuk bulan keempat. Jadi pemerintah sangat berharap peternak bisa secara mandiri melakukan penguburan bila ternak babinya mati.
“Kita sudah himbau masyarakat peternak untuk tidak buang di sembarang tempat karena bisa menularkan kembali virus ASF ke ternak babi yang lain,” tegasnya (Redaksi)