TIMIKA, Koranpapua.id – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP), Badan SAR Nasional (Basarnas) merayakan Hari Ulang Tahun ke-52 yang jatuh pada tanggal 28 Februari 2024.
Memperingati hari bersejarah ini, juga dirayakan oleh seluruh personil yang bertugas di Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika, dengan melaksanakan upacara dan pemotongan tumpeng, Kamis 29 Februari 2024.
Upacara yang berlangsung di kantor Basarnas Mimika itu mengangkat tema ulang tahun ‘Quick action, satu jiwa satu rasa. Tema tersebut merepresentasikan kecepatan dalam memberikan pelayanan SAR (search and rescue) kepada masyarakat.
Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan (SAR) Timika, George Leo Mercy Randang ketika memimpin upacara HUT tersebut mengajak semua anggotanya agar memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat.
“Kita harus memberikan pelayanan SAR yang optimal kepada masyarakat, dimanapun, kapanpun, dan kepada siapapun yang membutuhkan,” ajak George.
Semua personil harus mampu bekerja secara profesional dengan berbasis kompetensi, cepat, tepat, dan terukur.
Apalagi pekerjaan SAR memiliki resiko tinggi, karenanya safety first dan zero accident menjadi hal krusial yang mutlak diterapkan dalam tugas.
Dikatakan, tanggal 28 Februari merupakan hari yang istimewa bagi semua keluarga besar Basarnas, khususnya insan SAR di seluruh Indonesia.
Karena pada tanggal itu, Basarnas yang identik dengan korps baju orange ini lahir dan memulai kiprahnya di tanah air.
Saat ini Basarnas sudah berusia setengah abad lebih, dan sebagai lembaga pemerintah konsisten menunjukkan eksistensinya menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pencarian dan pertolongan.
Dalam perjalanannya, Basarnas telah mengalami berbagai peristiwa, suka dan duka dan berbagai dinamika.
Semua pengalaman itu menjadi dasar untuk memperkokoh fondasi Basarnas dalam mengampu tugas dan tanggung jawab.
“Tugas kita mencari, menolong, menyelamatkan, dan mengevakuasi korban pada saat terjadi keadaan darurat, baik kecelakaan pesawat, kecelakaan kapal, bencana pada fase tanggap darurat, dan kondisi membahayakan manusia,” papar George.
Semakin cepat penanganan, maka semakin besar kemungkinan kita menyelamatkan korban. Kecepatan itu dilandasi dengan semangat pengabdian, keteguhan dan ketulusan hati.
Termasuk kebersamaan yang solid. “Itulah ciri khas insan SAR dalam bekerja. Semua harus menyadari bahwa tugas SAR memiliki dimensi moral yang tinggi dan misi kemanusian yang mulia.
Karenanya George berharap kepada semua anggotanya untuk terus menunjukan bahwa kita siap bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas, dan bekerja tuntas dalam penyelenggaraan operasi SAR. (Redaksi)