TIMIKA, Koranpapua.id- Sebanyak 27 wasit juri dari sebelas perguruan pencak silat yang tergabung dalam Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Mimika mengikuti refresh wasit juri jelang pelaksanaan Pekan Olahraga Kabupaten (Porkab) I Mimika.
Kegiatan yang wajib dilakukan sebelum pelaksanaan kejuraan tersebut berlangsung di Aula Masjid At-Taqwa, Minggu 3 November 2023. Hadir sebagai pemateri Mohamad Basar, Ketua Lembaga Wasit Juri IPSI Mimika.
“Program ini merupakan agenda wajib yang harus dilaksanakan sebelum event pencak silat berlangsung, baik satu atau dua hari sebelum pertandingan dimulai,” jelas Basar.
Refresh para wasit juri terkait dengan penguasaan materi perwasitan, pengundian dan update aturan baru.
Basar menjelaskan sesuai kebutuhan yang diminta oleh panitia mulai dari TD sampai pembantu belakang tim teknis semuanya berjumlah 27 orang.
Adapun syarat untuk menjadi wasit juri adalah sudah bergabung di IPSI dan memiliki sertifikat wasit juri. Karena di dalam pencak silat banyak gerakan dan teknik paten, sehingga tidak semua anggota perguruan bisa menjadi wasit juri.
Ia menegaskan para wasit juri adalah orang yang benar-benar mendapat rekomendasi dari perguruannya untuk mengikuti pendidikan dan latihan serta sudah bersertifikat sesuai tingkatannya.
Ada tiga tingkatan sertifikat yaitu tingkatan kabupaten, provinsi dan nasional.
“Karena Porkab merupakan event level kabupaten sehingga minimal wasit jurinya bersertifikat kabupaten,” ujarnya.
Sehubungan dengan pembinaan terhadap wasit juri di Timika, Basar memastikan semuanya berjalan baik. Karena saat ini pelaksanaan pertandingan akan merujuk hasil konfrensi dan Munas tahun 2022 menggantikan regulasi sebelumnya tahun 2013.
Untuk itu, sebelum masuk 1 Januari 2023 semua wasit sudah diupgrading, karena aturan baru tersebut mulai berlaku 1 Januari 2023. Menurutnya lewat upgrading ini dapat diketahui wasit mana yang siap dan mampu menguasai materi dan lain-lain.
Ia bersyukur bahwa untuk Kabupaten Mimika wasit jurinya memiliki sertifikat tidak hanya standar kabupaten melainkan juga ada yang tingkat provinsi dan Nasional.
Basar mengakui pada tahun 2022 mewakili Papua dirinya mengikuti upgrading wasit juri tingkat Nasional di Jakarta bersama perwakilan Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
“Saya sudah mengikuti upgrading wasit juri, sehingga sebelum masuk tahun 2023, khususnya Timika, saya sudah bisa jalankan upgrading itu sendiri. Ketika kita mengadakan event-event seperti ini teman-teman wasit juri sudah bisa upgrading,” paparnya.
Ia menambahkan melalui upgrading ini wasit bisa membedakan perubahan regulasi tahun 2013 dengan tahun 2022. Misalnya terkait serang belaan, dimana pada aturan tahun 2013 dinyatakan tidak boleh tetapi pada aturan baru 2022 dinyatakan boleh.
Aturan terkait kuncian pada aturan lama 2013 tidak boleh tetapi adanya aturan baru 2022 diperbolehkan.
Kemudian mengenai counter attack yang artinya atlet sudut merah menjatuhkan atlet sudut biru bisa dicounter attack oleh sudut biru. Sehingga menjadi jatuhan terbalik.
Selain itu beberapa pukulan. Sebelumnya lintasan menjadi bahan pertimbangan, namun sekarang lintasan sudah menjadi tidak penting. Selama pukulan mengenai sasaran akan mendapat nilai.
Basar memastikan semua wasit juri ini sudah siap memimpin pertandingan Porkab. Karena sebelumnya sudah melaksanakan Bupati Cup. (Redaksi)