TIMIKA, Koranpapua.id- Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengingatkan kepada 2.304 peserta seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) berjuang secara mandiri untuk bisa lulus.
Jangan mudah tergiur dengan tawaran membantu kelulusan oleh oknum-oknum tertentu yang tidak bertanggungjawab.
Penegasan ini disampaikan Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Hendritte W. Tandiono, Asisten Tiga Bidang Administrasi Setda Mimika saat membuka pelaksanaan seleksi PPPK yang berlangsung di SMP Negeri 2 Mimika, Kamis 23 November 2023.
“Peserta harus bisa berjuang secara mandiri mengerjakan soal-soal secara teliti dan benar supaya bisa lulus,”pesan Bupati Omaleng.
Bupati menegaskan penerimaan PPPK guru dan PPPK kesehatan di Kabupaten Mimika Tahun 2023 berdasarkan ketentuan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia.
Dalam penerimaannya tetap mengedepankan prinsip transparansi, tidak dipungut biaya apapun dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).
“Saya mengimbau agar seluruh peserta tidak percaya terhadap oknum-oknum tertentu baik yang mengatasnamakan Pemerintah Kabupaten Mimika, pejabat maupun pihak lain yang menjanjikan kelulusan,”tandas Bupati Omaleng.
Apalagi menjanjikan kelulusan dengan meminta imbalan tertentu.
“Sekali lagi saya tegaskan yang akan diterima menjadi PPPK formasi tahun 2023, benar benar merupakan peserta terbaik dari hasil seleksi administrasi, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dengan menggunakan Computer Assisted Test (CAT),” paparnya.
Sementara pengawas CAT, Yulianus Pinimet, S.IP dari Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Mimika menjelaskan dari total 2.304 peserta, terdapat 85 orang memilih mengikuti seleksi di daerah asalnya masing-masing yakni di Sumatera, Makassar, Nabire dan Jayapura.
“Kami juga tidak tahu apakah mereka bisa menyesuaikan dengan jadwal yang ada di daerah asal atau tidak. Karena sejauh ini belum ada koordinasi lagi. H-5 kami sudah fokus peserta di Timika. Seleksi di luar Mimika itu pilihan mereka sendiri,” jelas Yulianus.
Selain 85 yang memilih ikut tes di daerah asal, 335 guru yang sudah lolos P1 dan P2 tidak lagi mengikuti CAT. Dengan demikian yang hanya mengikuti seleksi selama enam hari kedepan sebanyak 1.884.
Ia menjelaskan 335 guru ini tidak lagi mengikuti CAT karena nilainya sudah memenuhi syarat kelulusan. (Redaksi).