TIMIKA, Koranpapua.id– Instruksi Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada semua jajaran kepolisian di daerah untuk memberantas perjudian sepertinya tidak berlaku di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Padahal dalam instruksi Kapolri yang dikeluarkan pasca merebaknya kasus Sambo beberapa waktu lalu cukup keras. Jenderal dengan empat bintang di pundak ini dengan tegas mengingatkan Kapolda dan Kapolres di seluruh Indonesia untuk tidak ‘main mata’ dengan bisnis haram ini.
“Seluruh jajaran dari Mabes Polri, Polda hingga Polres saya ingatkan untuk membabat habis pelaku aktivitas judi, baik online maupun konvensional,”tegas Kapolri waktu itu.
Orang nomor satu di koprs baret coklat ini juga memerintahkan agar tidak hanya bandar, tetapi pihak-pihak yang ikut mem-backing perjudian disikat habis.
Berlakukan instruksi Kapolri di Timika ? Jawabannya dipastikan tidak. Ini bisa dilihat dari aktivitas judi Togel yang tetap berjalan denga aman dan lancar.
Warga yang ikut mengambil keuntungan dari bisnis ini bahkan tanpa rasa takut menjual kupon kupon Togel di tempat-tempat terbuka. Bahkan ada yang menjual berdekatan dengan lingkungan sekolah dan rumah ibadah.
Informasi yang diterima Koran Papua.id menyebutkan saat ini sudah mencapai sekitar 150 lebih tempat penjualan kupon Togel yang beroperasi di Kota Timika dan sekitarnya.
Salah satu penjual Togel di wilayah Gorong-gorong yang ditemui media ini, Rabu 4 September 2023 mengatakan, sebelum menjadi penjual Togel, dirinya dua tahun menjalani profesi Ojek.
Namun setelah mengetahui keuntungan yang peroleh cukup menjanjikan, maka dirinya lebih memilih untuk menjual kupon Togel.
“Sekarang sudah aman, kalau dulu kita kuatir. Bos bilang semuanya sudah oke, jadi kami jual saja. Pendapatannya cukup lumayan,”ujarnya.
Karena merasa aman menjalankan bisnis tersebut, maka dirinya memberanikan untuk menempelkan kertas ramalan, tafsiran dan angka serta shio pada dinding kios miliknya.
Pemandangan yang cukup ramai dengan aktivitas penjualan Togel juga terdapat di bilangan Timika Indah. Terlihat sekitar belasan warga harus antri untuk mendapatkan giliran mendapatkan kupon Togel. Sayangnya terdapat dua anak usia sekolah yang terlihat dalam antrian tersebut.
“Penghasilan cukup lumayan, saya jualan ini sudah enam bulan dan saya sudah bisa kredit motor. Soal anak-anak yang ikut membeli mungkin disuruh orang tuanya,”katanya beralasan.
Informasi yang diterima orang dekat Bandar Togel Timika menyebutkan pendapatan bisnis haram ini sangat besar. Meski tidak menyebutkan angka pasti, namun diperkirakan keuntungan bersih per bulannya bisa mencapai miliaran rupiah.
Siapa saja yang mendapatkan keuntungan dari bisnis ini, sebenarnya masyarakat secara umum sudah mengetahuinya. Faktanya judi Togel seakan mendapatkan perlindungan dari banyak pihak, sehingga bisnis ini berjalan aman dan lancar.
Para bandar dan penjualnya seperti memiliki suatu kekuatan, sehingga mereka secara terbuka dan terang-terangan menjual Togel.
Pemandangan ini terkesan sedikit meremehkan aparat penegak hukum yang seakan tidak berdaya melakukan penindakan.
Yang lebih ‘luar biasa’nya perjalanan bisnis ini sepertinya diaminkan. Hampir jarang ada tokoh masyarakat, lembaga keagamaan, LSM, anggota DPRD, tokoh adat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan yang menyuarakan penolakan terhadap bisnis menggiurkan ini.
Dan yang juga menjadi pertanyaannya media, baik online maupun konvensional tidak pernah memberitakan terkait praktek perjudian ini.
“Media sudah kita amankan, jadi tenang saja tidak akan diberitakan,”sindir salah satu penjual Togel di bilangan Kebun Siri. (Redaksi)