TIMIKA, Koranpapua.id- Pelayanan kesehatan kepada masyarakat tujuh kampung oleh petugas medis di Puskesmas Arwanop, Distrik Tembagapura, Mimika sejak tahun 2021 masih dilakukan di gedung SD Banti 2.
Pengalihan pelayanan ke gedung sekolah sudah dilakukan pasca terjadi gangguan keamanan di wilayah itu sejak tahun 2019. Bahkan sebelum pindah ke gedung sekolah, selama dua tahun (2019-2021) pelayanan kesehatan masyarakat berhenti total.
Yulianus Tokoro, Kepala Puskesmas Arwanop kepada Koranpapua.id mengatakan, Puskesmas yang dipimpinnya saat ini melayani masyarakat tujuh kampung yakni, Ombani, Jagamin, Baluni, Arwanop dan Banti 1, Banti 2 dan Opitawa.
“Waktu terjadinya gangguan keamanan di wilayah Distrik Tembagapura, Puskesmas Arwanop tidak melakukan pelayanan dari tahun 2019. Pada tahun 2021 sampai sekarang pelayanan kembali dibuka, tapi tidak lagi di Arwanop melainkan pindah ke Kampung Banti,”ujar Yulianus.
Selain digunakan sebagai pusat pelayanan kesehatan, gedung sekolah juga dimanfaatkan sebagai sarana rumah tinggal tenaga medis yang bertugas di Puskesmas tersebut.
Yulianus yang ditemui media ini di kantor Dinas Kesehatan Mimika, Provinsi Papua Tengah, Senin 2 Oktober 2023 menuturkan, masyarakat yang datang berkunjung untuk berobat lumayan banyak.
Dalam sehari rata-rata mencapai 20 orang, namun di hari-hari tertentu misalnya pada hari Senin pengunjung bisa mencapai 50 lebih.
Masyarakat yang datang berobat lebih banyak menderita penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), gatal-gatal, malaria serta 10 besar penyakit lainnya.
Sedangkan untuk pelayanan kesehatan di luar gedung, hingga saat ini belum diijinkan oleh pihak keamanan, meskipun sejauh ini situasi wilayah sangat kondusif.
“Pelayanan di luar gedung bisa dilakukan tetapi harus dengan pengawalan aparat. Kalau tanpa aparat disarankan supaya pelayanan di dalam gedung saja. Tapi rasa takut itu sudah mulai berkurang dan sekarang kita merasa aman,” jelasnya.
Meskipun demikian, terkadang petugas medis memberanikan diri memberikan pelayanan kunjungan kepada pasien yang sakit, nifas dan perawatan ibu melahirkan serta bayi di luar gedung.
Untuk kelancaraan pelayanan, Puskesmas Arwanop diperkuat oleh 20 tenaga medis dari berbagai bidang disiplin ilmu dengan satu tenaga dokter.
Menurutnya, Rumah Sakit Banti yang baru diresmikan oleh Bupati Mimika Eltinus Omaleng beberapa waktu lalu letaknya berdekatan, sehingga menerapkan pola pelayanan bekerja secara sama-sama.
“Kita sudah rubah pola pelayanan. Kita Puskesmas mau lakukan pelayanan luar gedung dan rumah sakit lebih fokus pada pelayanan dalam gedung,”tandasnya.
Meski demikian Kepala Dinas Kesehatan Mimika menyarankan agar rumah sakit juga bisa layani luar gedung. Hal itu dikarenakan status rumah sakit masih usaha kesehatan sebab masih dalam tahap pengurusan dokumen.
Puskesmas Arwanop belum dilengkapi fasilitas karena belum memiliki gedung sendiri, sehingga untuk sementara dalam memenuhi kebutuhan peralatan masih menggunakan fasilitas yang ada di Dinas Kesehatan.
“Jadi bangunan fisik Puskesmas belum ada. Karena bangunan lama di Arwanop sejak terjadi kerusuhan sudah rusak. Informasi tahun 2023 Dinas Kesehatan berencana membangun klinik Arwanop namun belum diketahui lokasinya di mana,”tambahnya. (Redaksi)