Timika- Warga yang mendiami sepanjang jalan Irigasi, Kampung Kamora Jaya, Distrik Wania mengeluh dengan kondisi jalan yang rusak parah. Jalan yang masih terletak di jantung kota Timika terkesan dibiarkan tanpa ada perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Mimika.
Terkait dengan kondisi ini warga sangat berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kabupaten Mimika dapat menganggarkan pembiayaan untuk melakukan perbaikan jalan tersebut.
Karena akses jalan yang sudah dibuka pemerintah daerah sejak 25 tahun lalu, kini kondisinya semakin rusak dan sangat mengggangu aktivitas warga. Padahal melalui jalan yang dulunya dikenal dengan jalan Arena Lama, dalam beberapa tahun terakhir mulai ramai dilewati kendaraan roda dua dan empat.
“Pemerintah terkesan tidak sepenuh hati, padahal jalan ini sangat diperlukan warga sebagai akses untuk memperlancar berbagai kegiatan,” ujar Edoardus Rahawadan kepada Koranpapua.id melalui sambungan telepon, Senin 8 Mei.
Menurutnya, sebelum pemerintah merencanakan pengerjaan infrastruktur jalan dalam kota Timika, Jalan Irigasi sudah terlebih dahulu dibuka. Namun setelah digusur tidak dilanjutkan dengan pengaspalan. Lima tahun lalu pemerintah pernah melakukan pengaspalan sepanjang 200 meter, namun sisanya dibiarkan begitu saja.
“Timbun atau pengerasan sama sekali tidak dilakukan. Sekarang kubangan dimana-mana. Kasihan warga yang melewati jalan yang panjangnya hanya sekitar dua kilo meter itu,”tandas Edoardus.
Edoardus yang saat ini dipercayakan sebagai Ketua Komunitas Pemuda Key (KPK) Mimika menuturkan, Jalan Irigasi pertama-tama dibangun untuk memperlancar pengurusan air untuk kelancaraan lahan pertanian yang ada di wilayah tersebut.
“Pintu airnya di Jembatan Selamat SP2 dan pintu keluarnya di Stadion SP1, tapi sekarang dibiarkan begitu saja,”papar Edoardus sambari menambahkan, saat ini ada ribuan warga yang mendiami sepanjang jalan yang tembus ke Kampung Swakarsa.
Dikatakan apabila jalan ini diperbaiki ada banyak manfaat yang dirasakan warga. Selain sangat membantu petani buah dan sayur untuk menjual hasil pertanian untuk dipasarkan di Timika, juga dapat membantu aktivitas warga lainnya.
“Di Swakarsa ada lima tempat ibadah, ada infrastruktur sekolah, ada pegawai pemerintah, ada kontraktor dan warga dari berbagai daerah tinggal dan menetap disana. Jadi tolong pemerintah tahun ini bisa lakukan perbaikan,”tegas Edordus.
Edoardus yang mengaku sudah 16 tahun tinggal di Swakarsa menyampaikan, pemerintah kurang cermat membangun insfrastruktur jalan. Seharusnya membangun jalan harus berdampak terhadap peningkatan ekonomi warga.
“Ini malah bangun jalan di hutan-hutan yang tidak orang seperti di pohon jomblo dan beberapa tempat lainnya. Malah Irigasi yang ada ribuan warga tinggal dibiarkan begitu saja,”tambah Edordus. (redaksi)