ADVERTISEMENT
Rabu, Desember 3, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Agama

Ribuan Umat Katolik Santo Stefanus Sempan Rayakan Minggu Palma, RP. Gabriel Sampaikan Tiga Pesan Penting

Ketika kita mampu mengosongkan diri dari keegoisan dan ambisi pribadi, kita dapat memprioritaskan kedamaian, kerukunan dan kebaikan sesama diatas segalanya.

24 Maret 2024
0
Ribuan Umat Katolik Santo Stefanus Sempan Rayakan Minggu Palma, RP. Gabriel Sampaikan Tiga Pesan Penting

RP. Gabriel Ngga, OFM, Pastor Paroki Gereja Santo Stefanus Sempan Timika Papua Tengah memimpin ritus pemberkatan daun Palma pada misa kedua hari raya Minggu Palma, Minggu 24 Maret 2024. (Foto : Redaksi/Koranpapua.id)

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

TIMIKA, Koranpapua.id- Minggu Palma dirayakan oleh jutaan umat Katolik di dunia. Moment sukacita ini juga dirayakan ribuan umat Katolik di Paroki St. Stefanus Sempan, Keuskupan Timika, Minggu 24 Maret 2024.

Perayaan misa memperingati moment masuknya Yesus ke Kota Yeriko di Gereja St Stefanus Sempan dirayakan dua kali.

ADVERTISEMENT

Pada misa kedua yang dimulai pukul 9.00 WIT dipimpin RP. Gabriel Ngga, OFM, Pastor Paroki St. Stefanus Sempan, diawali dengan pemberkatan daun Palma di halaman gereja.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Selanjutnya umat berarak menuju ke dalam gereja sambil menyanyi lagu Hosana Putera Daud dan melambaikan daun Palma.

Baca Juga

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

Gabriel pada pembukaan pemberkatan daun palma menjelaskan, Yesus memasuki Kota Yerusalem dengan menunggang seekor keledai yang disambut meriah oleh orang banyak.

Mereka menyambut Yesus sambil melambaikan daun palma di tangan dan menyanyikan lagu Hosana Putera Daud.

Dengan menunggangi keledai, Yesus memberikan tanda bahwa Dia adalah Raja Damai yang sahaja dan sederhana. Dia tidak mengagungkan kekuasaan-Nya tetapi lebih mengutamakan pelayanan sebagaimana simbol kerendahan hati.

Yesus juga menunjukan bahwa diriNya juga tidak menginginkan keperkasaan duniawi. Tetapi mengajak orang untuk mengokohkan iman mereka kepada Tuhan sebagai penyelamat.

“Dengan mengarak sambil mengeluk-elukan Tuhan, kita pun diajak untuk menjadikan Yesus sebagai Raja kita. Ia akan menguasai hati kita, sehingga kitapun diteguhkan dan menjadi pembawa damai, kebaikan, kesejahteraan dan keselamatan bagi sesama sebagaimana Tuhan Yesus Kristus adalah Sang Raja Damai,” paparnya.

Sementara dalam refleksi pesan firman Tuhan dalam kotbahnya, RP. Gabriel mengatakan dalam perayaan Pesta Minggu Palma ini umat diajak untuk mendalami tentang dua sisi kehidupan manusia.

Kesetiaan dan pengkianatan, kegembiraan dan penderitaan, penghormatan dan penolakan, cinta dan benci. Namun dibalik semua ini terdapat pesan-pesan yang sangat penting bagi umat Katolik pada perayaan ini.

Pertama, sebagai umat Katolik sungguh memahami bahwa tanggapan manusia atas peristiwa Yesus sangatlah berubah-ubah.

Hari ini mereka bisa bersorak-sorai menyambut kedatangan Yesus dengan penuh suka cita dan penghormatan. Tetapi tidak lama kemudian mereka kembali berubah melawan-Nya dan memilih untuk menyalibkan Dia.

“Mereka berbalik. Hal ini mengajarkan kepada kita pentingnya untuk tidak bergantung pujian atau opini manusia. Karena manusia cenderung mudah terpengaruh oleh arus pendapat dan keadaan,” pesan RP. Gabriel.

Kedua, manusia dipanggil untuk mempertahankan identitas sebagai murid-murid Kristus ditengah tekanan dan pengaruh lingkungan.

“Ketika kita tergoda mengikuti arus pendapat mayoritas atau pengaruh mayoritas, ketika merasa terisolasi karena berpegang pada prinsip-prinsip iman kita, harus mengingat bahwa sebagai murid Yesus kita dipanggil untuk jadi saksi kebenaran dan kasih,” paparnya.

Menjadi saksi kebenaran dan kasih amat penting ditengah situasi umat saat ini. Karena bisa dilihat dimana terjadi berbagai macam penderita, terjadi siksaan terhadap masyarakat seperti yang beredar di media sosial saat ini.

“Tidak cuman itu saja bisa terjadi di dalam lingkungan tempat tinggal kita. Di satu pihak kita akui indahnya alam, tetapi dilain pihak kita juga ikut merusak lingkungan, yang berimbas pada kerusakan pada diri kita sendiri,” kata RP. Gabriel.

Menurutnya mengapa hal itu terjadi? Karena sebagai manusia lebih mengagung-agungkan kekayaan dan kerakusan.

Ketiga, manusia diajak untuk memahami makna pengosongan diri yang diajarkan oleh Yesus. Pengosongan diri bukanlah tanda kelemahan melainkan tanda kekuatan.

“Ketika kita mampu mengosongkan diri dari keegoisan dan ambisi pribadi, kita dapat memprioritaskan kedamaian, kerukunan dan kebaikan sesama diatas segalanya,” tandasnya. (Redaksi)

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

Philipus Monaweyauw: LMHA bukan Mengganti Lemasko, tapi Dibentuk atas Perintah UU

2 Desember 2025
Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

2 Desember 2025
Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

Wakil Ketua BAKN DPR RI Menilai Enam Provinsi di Tanah Papua Lemah Tata Kelola Keuangan, Ada 20 Ribu Temuan

2 Desember 2025
Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

Dua Provinsi Darurat HIV/AIDS, Papua Tembus 23.500, Papua Tengah 22.868 Kasus

2 Desember 2025
Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

2 Desember 2025
Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

2 Desember 2025

I am raw html block.
Click edit button to change this html

POPULER

  • Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    Identitas Mayat Kepala Terpisah dengan Badan di SP9 Terungkap, Ini Nama Korban dan Profesinya

    1861 shares
    Bagikan 744 Tweet 465
  • Jenazah yang Ditemukan di TPU SP1 Merupakan Mahasiswa Poltekkes Timika

    677 shares
    Bagikan 271 Tweet 169
  • Korban Pembunuhan di SP9, Tangis Keluarga Pecah Saat Jenazah Bonesius Tiba di RSUD Mimika

    644 shares
    Bagikan 258 Tweet 161
  • Sadis! Kepala Terpisah dengan Badan, Dua Kasus Pembunuhan Terjadi di Timika Hari Ini

    616 shares
    Bagikan 246 Tweet 154
  • Jenazah yang Ditemukan Tewas di TPU SP1 Bukan Tukang Ojek, Terungkap Setelah Ibunya Mengenali Tas Korban

    613 shares
    Bagikan 245 Tweet 153
  • “Johannes Rettob Itu Kepala Daerah, Tidak Mungkin Ikut Memperkeruh Situasi di Kapiraya”, Lemasko Kecewa Pernyataan Sejumlah Pihak

    603 shares
    Bagikan 241 Tweet 151
  • Jejak Sadis Terulang, Identitas Korban Pembunuhan di Jalan Irigasi Mimika Terungkap

    596 shares
    Bagikan 238 Tweet 149
Next Post
Buka Rakerda, Dr. Ida Wahyuni Sebut MUI Memiliki Peran Penting Dalam Moderasi Kehidupan Beragama di Mimika

Buka Rakerda, Dr. Ida Wahyuni Sebut MUI Memiliki Peran Penting Dalam Moderasi Kehidupan Beragama di Mimika

Ustadz Amin Pastikan Program Kerja MUI Tidak Berseberangan dengan Aturan Pemerintah

Ustadz Amin Pastikan Program Kerja MUI Tidak Berseberangan dengan Aturan Pemerintah

Misdinar Katedral Tiga Raja Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Santa Susana

Misdinar Katedral Tiga Raja Kunjungan Kasih ke Panti Asuhan Santa Susana

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id