TIMIKA, Koranpapua.id- Pengurus baru Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wilayah Papua periode 2025-2028, resmi dilantik oleh Wahyu Dhyatmika, Ketua AMSI Pusat, Kamis 27 November 2025.
Usai pelantikan yang berlangsung di salah satu hotel di Timika, dilanjutkan dengan seminar digital bertajuk Menakar Idealitas dan Realitas Era Digitalisasi.
Kegiataan seminar yang dihadiri perwakilan Dewan Pers, perwakilan Pemda Mimika, pimpinan media, jurnalis, tokoh masyarakat serta perwakilan organisasi mahasiswa, dipandu oleh moderator Samuel Nussy, salah satu wartawan senior di Mimika.
Frans Kambu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika dalam kesempatan itu mengatakan, media siber memiliki peran strategis dalam memastikan akses informasi yang cepat, akurat dan bertanggung jawab.
Ia menyebut, kehadiran AMSI di tanah Papua bisa menjadi wadah profesional bagi perusahaan media untuk memperkuat standar jurnalisme yang berkualitas.
Termasuk melawan penyebaran disinformasi dan hoax, meningkatkan literasi digital masyarakat serta membangun ekosistem media yang sehat dan independen.
“Hendaknya seluruh media mengedepankan etika jurnalistik, keberimbangan informasi dan semangat membangun. Sehingga bukan hanya informatif, tetapi memberi dampak positif bagi masyarakat,” kata Frans.
Menurutnya, media adalah mitra strategis dalam transparansi, edukasi publik, dan penguatan demokrasi.
Karena itu, Frans berharap AMSI dapat menjalin kolaborasi yang konstruktif dengan pemerintah daerah tanpa mengurangi independensi dan fungsi kontrol sosial yang dijalankan oleh pers.
“Kami berterima kasih karena lewat media, masyarakat di kampung, di sisi pantai, di gunung, bisa tahu informasi,” ujar Frans.
“Mari kita bergandengan tangan menyampaikan informasi-informasi untuk kepentingan pembangunan pelayanan di tanah Papua secara edukatif dan akurat,” ajak Frans.
Sementara itu, Wahyu Dhyatmika, Ketua AMSI Pusat, berharap kepada pengurus yang baru dilantik agar beban kerja yang akan diemban bisa dijalankan dengan baik demi memajukan ekosistem informasi yang akurat.
Ia juga menjelaskan bahwa media sekarang ini bukan berita tentang berita dan jurnalisme, melainkan tentang ekosistem informasi.
Di mana dalam ekosistem informasi itu pelakunya bukan cuma media dan wartawan, tapi juga ada kampus, universitas, akademisi, peneliti, pemangku kebijakan, tokoh masyarakat.
Untuk itu, tantangan yang dihadapi saat ini dalam menjaga integritas informasi itu luar biasa berat. Platform digital dengan algoritma otomatis membuat arus informasi sulit disaring, sehingga kebenaran sering kalah dengan konten viral.
“Jadi algoritma platform digital itu tidak didesain untuk memastikan informasinya, itu bebas dari manipulasi, bebas dari hoax. Tetapi, platform digital dibuat untuk menarik perhatian,” tutupnya.
Setelah pelantikan acara dilanjutkan dengan seminar yang diikuti peserta yang sebagian besar para jurnalis lokal dan pimpinan media di Timika.
Sesi tanya jawab berlangsung seru dengan topik-topik yang hangat diperbincangkan saat ini.
Adapun nama-nama pengurus inti AMSI wilayah Papua yang baru yakni, Ketua: Jean Bisay, Sekretaris: Irsul Panca Aditra, Bendahara: Elsina B. Mnsen. (Redaksi)










