NABIRE, Koranpapua.id- Pelaku usaha Orang Asli Papua (OAP) diharapkan dapat memahami regulasi terbaru dalam pengadaan barang dan jasa.
Termasuk secepatnya beradaptasi dengan teknologi yang terus berkembang untuk meningkatkan daya saing dan kualitas usaha.
Hal ini disampaikan Alpius Muyapa,S.IP mewakili Agus Sudarwanto, Ketua Panitia Bimtek Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) yang berlangsung di Aula RRI Nabire, Kamis 24 Oktober 2024.
Dikatakan, SPSE merupakan platform yang diharapkan dapat mempercepat proses pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Karenanya melalui Bimtek ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan memperluas wawasan bagi pelaku usaha OAP agar tidak tertinggal dalam perkembangan teknologi.
Bimtek yang dibuka oleh Alfredo Manase Asmuruf, S.STP., M.Si, Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Provinsi Papua Tengah itu, juga bertujuan untuk memperkuat pemahaman pelaku usaha dengan memahami betul tentang aplikasi SPSE.
Dikatakan, terdapat 80 peserta dari berbagai organisasi, termasuk Asosiasi Kamar Adat Papua hadir dalam Bomtek ini.
“Ini menjadi momentum penting bagi pelaku usaha OAP untuk memahami regulasi terbaru dalam pengadaan barang dan jasa. Dengan bimbingan ini, mereka diharapkan dapat meningkatkan kualitas usaha mereka,” ujarnya.
Bimbingan teknis sejalan dengan Peraturan Gubernur Papua Tengah tentang Pengembangan Pengadaan.
Pemerintah ingin menunjukan komitmen dalam memberdayakan OAP melalui pendidikan yang relevan.
“Bimtek ini akan memperkuat jaringan antar pelaku usaha OAP untuk menciptakan inovasi dan peluang baru dalam dunia bisnis di daerah ini,” harapnya.
Bimtek merupakan upaya pemerintah menciptakan lingkungan usaha yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan demikian, semua pelaku usaha, khususnya OAP dapat merasakan manfaat dari program ini.
“Harapannya semua peserta mendapatkan pencerahan dan motivasi untuk lebih aktif dalam pengadaan barang dan jasa,” pungkasnya. (Redaksi)