TIMIKA, Koranpapua.id- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mimika, Provinsi Papua Tengah akan melaksanakan debat terbuka perdana, Rabu 23 Oktober 2024.
Debat yang berlangsung di GOR Futsal, Jalan Poros SP5 Timika itu, diikuti oleh Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Mimika periode 2024-2029.
Tiga Paslon ini yakni Johannes Rettob-Emanuel Kemong (Joel), Maximus Tipagau-Peggy Patrisia Patipi (MP3) dan Alex Omaleng- Yusuf Rombe (AIYE).
Sesuai agenda pelaksanaan debat dimulai pukul 14.00-16.00 WIT. Dua jam sebelum debat dimulai, semua peserta termasuk Paslon sudah berada di lokasi.
Debat ini mengangkat tema ‘Pembangunan Ekonomi, Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Tata Kelola Pemerintahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten Mimika’.
Terkait pelaksanaan debat kandidat ini, disampaikan dalam jumpa pers yang berlangsung di lantai dua kantor KPU Mimika, Jalan Hasanuddin, Selasa 22 Oktober 2024.
Hironimus Kia Ruma, Komisioner Devisi Hukum KPU Mimika yang hadir bersama Fransiskus Xaverius Ama Bebe Bahy, Komisioner Divisi Teknis mengatakan, debat akan disiarkan secara langsung oleh salah satu stasiun TV Nasional dan diberitakan oleh media online di Timika.
Hadir juga dalam jumpa pers tersebut, tim akademisi Universitas Cenderawasih (Uncen) dan Ketua Lembaga Pusat Bantuan Mediasi GKI (PBM-GKI) di Tanah Papua.
Hironimus menjelaskan dalam debat nanti, KPU bekerjasama dengan Uncen Jayapura untuk menghadirkan Tim Perumus yang juga sekaligus panelis.
Para panelis tersebut yakni, Prof. Dr. Melkias Hetharia, SH., MA., M.Hum, Prof. Dr. Mesak Lek, SE, M. Si, Prof. Dr. Drs. Avelinus Lefaan, MS, Terianus L. Safkaur, S.Sos., MPA.
Serta Jake Merril Ibo, S.Th., M.Si selaku tokoh masyarakat Mimika yang juga Ketua Lembaga Pusat Bantuan Mediasi GKI (PBM-GKI) di Tanah Papua.
Prof. Dr. Melkias Hetharia, SH., MA., Ketua Tim Perumus menjelaskan Pilkada merupakan salah satu bentuk pelaksanaan pesta demokrasi.
Dalam demokrasi semua diberikan hak untuk memilih dan dipilih. Dipilih dan memilih adalah hak asasi manusia yang dijunjung tinggi, dihormati dan dihargai oleh semua pihak.
“Dipilih dan memilih merupakan hak yang diatur dalam konstitusional UUD 1945. Jadi kita sebagai masyarakat mempunyai hak memilih, sementara Paslon mempunyai hak dipilih,” jelas Melkias.
Karena itu, masyarakat yang mempunyai hak memilih harus mengetahui terlebih dahulu siapa saja mereka dan apa visi dan misi Paslon.
Dengan dasar inilah KPU melakukan debat perdana terbuka sebagai bentuk kampanye agar ketiga Paslon boleh menyampaikan visi dan misinya kepada masyarakat.
“Lewat pemaparan visi dan misi dalam debat menjadi lebih jelas bagi masyarakat untuk menentukan pilihannya,” pungkasnya.
Melkias menekankan hak memilih harus betul-betul dihargai dan dihormati oleh siapapun baik pemerintah, penyelenggara, Paslon bersama pendukungnya maupun penguasa sekalipun.
Membiarkan masyarakat yang mempunyai hak pilih untuk memilih secara bebas tanpa diatur-atur, kecuali mereka secara suka rela menentukan Paslon.
Ia mengungkapkan suara rakyat adalah suara Tuhan. Itu artinya suara rakyat sesuatu yang suci dan kudus.
Kondisi ini bisa berubah menjadi tidak suci, jika adanya tekanan dari berbagai pihak, baik penyelenggara, penguasa, Parpol dan pendukung dan lain sebagainya.
Kepada semua pihak, Melkias mengajak untuk membangun suasana debat dengan damai, saling menghargai satu sama lain, sehingga proses demokrasi dapat berjalan dengan baik.
Demokrasi artinya rakyat yang memerintah melalui suaranya untuk menentukan pemimpinnya.
“Demokrasi jangan sampai berubah menjadi ‘demonkrasi’ yang artinya setan-setan yang berkuasa. Itu yang disebut sebagai situasi keos”.
Untuk menghindari keos, ia mengingatkan semua pihak dalam Pilkada harus mentaati seluruh peraturan debat.
Dijelaskan, dalam debat ini telah dirumuskan sembilan pertanyaan, namun yang akan diajukan kepada Paslon pada segmen kedua dan ketiga hanya enam pertanyaan.
Pertanyaan yang diajukan berdasarkan pada tema debat yang sudah disepakati Paslon dan KPU dan berdasarkan Peraturan KPU nomor 13 tahun 2024.
“Di dalamnya memuat enam isu besar. Isu satu, dua dan tiga berlangsung dalam debat perdana dan isu lima dan enam baru digelar pada debat kedua,” paparnya.
Pertanyaan berpedoman pada tema dan visi misi tiga Paslon. Pertanyaan yang ada disusun sedemikian rupa sehingga mudah dimengerti dan dijawab oleh Paslon.
Melalui debat ini, diharapkan mampu melahirkan pemimpin Mimika lima tahun kedepan yang dapat menjawab semua persoalan yang ada di daerah ini. (Redaksi)