TIMIKA, Koranpapua.id- Tidak lama lagi empat pimpinan baru Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) segera ditetapkan.
Meski demikian siapa saja yang akan menduduki jabatan direktur, wakil direktur, sekretaris dan bendahara YPMAK untuk lima tahun kedepan belum diketahui pasti.
Terkait dengan penetapan itu, Simon Kasamol dari salah satu Kantor Advokat dan Konsultan Hukum dan Rekan di Mimika, Papua Tengah, angkat bicara.
Ia mengingatkan kepada Tim Pembina dalam memutuskan empat nama tersebut tidak karena ada unsur titipan dan harus menghindari KKN (kolusi, korupsi, nepotisme).
“Saya minta penetapan empat nama nanti oleh Pembina untuk mengisi jabatan direktur, wakil direktur, sekretaris dan bendahara memang benar-benar profesional,” ujar Simon kepada koranpapua.id, Selasa 23 Juli 2024.
Simon yang juga salah satu intelektual Mimika itu mengatakan, penentuan pimpinan YPMAK tidak boleh karena ada kepentingan tertentu atau karena kedekatan emosional.
Dijelaskan, tahapan seleksi pengisian jabatan pengurus YPMAK yang baru oleh tim seleksi kini memasuki tahap pembahasan hasil dan offering.
Terdapat 28 kandidat yang dinyatakan lolos saat lagi menunggu tahapan pembahasan hasil dan offering oleh Timsel.
Dari 28 nama tersebut akan diputuskan 12 nama pada tanggal 26 sampai 31 Juli 2024 mendatang.
“Sejak awal terdapat 41 orang yang mendaftar. Namun dua orang mengundurkan diri sehingga tinggal 39 orang yang mengikuti CAT (computer assisted test),” jelas Kasamol.
Dari hasil CAT tersebut 28 orang dinyatakan lolos. Mereka telah melewati tahapan assesment center mulai dari persiapan, wawancara dan medical check-up yang berlangsung tanggal 15-19 Juli 2024.
Pengacara muda Amungsa ini menjelaskan, dari 12 nama yang ada akan kembali diseleksi untuk mendapatkan empat nama.
Pada tahap akhir itu akan ditentukan dalam rapat Pembina, termasuk wawancara dan penetapan yang dijadwalkan tanggal 2 Agustus 2024.
Sebagai putra Amungme, Simon menyatakan siap mengkawal setiap proses seleksi pimpinan YPMAK.
Kepada peserta seleksi yang merasa dirugikan karena adanya diskriminasi oleh Tim Pembina, Simon mempersilakan untuk mengadu kepadanya guna diberikan pendampingan hukum.
“Saya harap dalam penentuan empat nama untuk pengurus inti YPMAK tidak ada titipan seperti sebelum-sebelumnya. Saya ini mantan karyawan YPMAK. Jadi tahu. Ini yayasan sehingga butuh orang yang memang mampu dan profesional untuk mengelola,” katanya.
Siapapun dari Suku Amungme dan Kamoro yang diputuskan untuk menjadi pimpinan YPMAK tidak menjadi persoalan.
Namun yang paling penting keputusan menetapkan kandidat harus berdasarkan hasil penilaian terbaik dari yang terbaik. (Redaksi)