TIMIKA, Koranpapua.id- Ini menjadi salah satu potret miris sektor pendidikan di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.
Dengan besarnya pagu dana APBD 2024 yang dikelola Dinas Pendidikan (Disdik) Mimika sebesar Rp1,38 trilun, terdapat 1.000 lebih anak-anak Amungme usia sekolah tidak mengenyam pendidikan.
Alasan anak-anak ini tidak bersekolah hanya dikarenakan tidak tersedianya gedung sekolah di kampung-kampung yang ada di wilayah distrik pedalaman.
Potret buram pendidikan ini disampaikan Ir.Arianus Katagame, Tokoh Pemuda Amungme kepada koranpapua.id, Jumat 17 Mei 2024.
Arianus menyebutkan beberapa kampung di empat distrik yang sampai hari ini belum dibangun gedung sekolah yakni,
- Kampung Duma Dama, Distrik Tembagapura
- Kampung Putih, Distrik Hoeya
- Kampung Umpiliga, Bunarugun, Amuagom Distrik Jila.
- Kampung Bela, Tagalarama, Bemoki, Unimogol Distrik Alama.
- Kampung Ngeselema, Wuarem, Jengelo,Wandut, Kilmit, Purua, Pusuwe Distrik Alama.
Menurutnya, selain perlu dibangun gedung SD, Disdik juga memikirkan untuk membangun gedung SMP di Distrik Hoeya dan Distrik Alama.
Karena selama ini banyak anak-anak yang sudah tamat SD, tidak bisa melanjutkan pendidikan, karena belum ada SMP di wilayah itu.
“Anak-anak ada juga yang lanjutkan sekolah ke Timika, tapi akhirnya putus dan terpaksa kembali ke kampung,” jelas Arianus.
Melihat kondisi ini dan demi masa depan anak-anak Amungme, Arianus mengusulkan agar Disdik segera anggarkan dana pembangunan gedung sekolah.
“Saya usulkan untuk Distrik Alama membutuhkan dua SD dan satu SMP, Jila diusulkan satu SD, Hoya satu SD dan satu SMP,” paparnya.
Arianus menambahkan, YPMAK dalam merekrutkan anak-anak untuk dididik di sekolah pola asrama agar juga memperhatikan generasi Amungme yang ada di pedalaman.
Arianus sangat berharap Disdik dan YPMAK dapat turun langsung melihat anak-anak usia di kampung-kampung, sehingga dapat menjadi bahan untuk dikaji menjadi program kerja yang harus dilaksanakan. (Redaksi)