ADVERTISEMENT
Kamis, Desember 18, 2025
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
Koran Papua
No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto
ADVERTISEMENT
Home Opini

Tragedi 33 Tahun Lalu di Pulau Flores-NTT, 12 Desember 1992-12 Desember 2025

Sekitar 90 persen bangunan di Maumere, kota yang terkena dampak paling parah hancur akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi kemudian, sementara 50% hingga 80% bangunan di Flores rusak atau hancur.

12 Desember 2025
0
Tragedi 33 Tahun Lalu di Pulau Flores-NTT, 12 Desember 1992-12 Desember 2025

Kapal Perang Angkatan Laut Terhempas Hingga ke Gapura Selamat datang Kota Maumere.

Bagikan ke FacebookBagikan ke XBagikan ke WhatsApp

WAKTU itu seingat saya Hari Sabtu tanggal 12 Desember 1992 atau tepatnya hari ini 12 Desember 2025 genap 33 tahun.

Cuaca pagi hari hingga menjelang siang cukup cerah. Maumere, ibukota Kabupaten Sikka di Pulau Flores-NTT memang dikenal dengan cuacanya yang panas.

ADVERTISEMENT

Sehingga meski terik matahari siang itu sedikit lebih menggigit kulit, namun warga merasa itu hal yang biasa.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tidak ada tanda-tanda alam jika akan terjadi sesuatu yang dapat merubah hidup seseorang.

Baca Juga

Usulan Pembentukan Provinsi Baru di Papua Mencuat dalam Pertemuan Prabowo dan Kepala Daerah

Enam Gubernur di Papua Raya Bakal Bahas Skema Pembagian Saham Freeport untuk OAP

Saya cukup mengingat kisah yang terjadi di tanggal 12 Desember 1992. Karena ketika peristiwa itu terjadi, saya sudah remaja dan duduk di bangku kelas dua SMA Yohannes Paulus II.

Lokasi sekolah itu berada di jantung kota Maumere, atau tepatnya hanya berselahan jalan dengan Stadion Madawat.

Hari itu kebetulan seluruh sekolah menengah atas sedang melaksanakan ujian semester, sehingga jam pulangnya lebih cepat dari hari biasa.

Saya sendiri tidak bisa membayangkan, jika tidak bertepatan dengan hari ujian, mungkin saja jumlah korban jiwa bisa lebih besar lagi.

Perkiraan saya ini berdasarkan jumlah sekolah di kota Maumere dan sekitarnya yang cukup banyak dan sekitar 90 persen gedung sekolahnya hancur.

Membayangkan saja, jika hari itu kegiatan belajar mengajar seperti biasa, berarti ketika terjadi tragedi itu maka sudah dipastikan ribuan anak sekolah akan menjadi korban tertimbun reruntuhan.

Sedikit Mengenang Kisah Itu

Siang itu sepulang ujian, saya sempat berbaring. Namun baru sekitar 15 menit merebahkan badan di tempat tidur, kira-kira pukul 13.00 WITA terasa tempat tidur dan seluruh perabot di dalam kamar bergetar.

Tahu kalau itu gempa, saya pun keluar kamar dan mendapatkan semua penghuni rumah sudah berkumpul di halaman.

Tetangga kana kiri rumah juga memilih keputusan yang sama untuk keluar rumah dan berkumpul di halaman masing-masing.

Ternyata kata orang bahwa bencana alam bisa datang kapan saja dan menyebabkan kerusakan besar hingga jatuhnya korban jiwa, benar-benar terjadi.

Awalnya hanya geteran kecil, disusul gempa dahsyat pun terjadi. Ketika langit masih terang dan sedikit rintik hujan, tanah mendadak berguncang kencang.

Banyak warga yang sadar akan hal itu namun masih ada yang memilih untuk tidak terlalu menghiraukannya.

Namun perlahan kenyataan menampar lebih keras. Tak lama kemudian, guncangan kembali datang.

Kali ini tanah bergetar lebih keras dan hebat. Warga seketika langsung bangun untuk kedua kalinya. Hanya saja, sekarang tak ada waktu untuk melongo berdiam diri.

Mereka harus melarikan diri di tengah berlangsungnya kerusakan hebat. Siang itu kota Maumere langsung terasa berbeda.

Suasana berubah jadi mencekam. Orang-orang berlumuran darah. Debu-debu berterbangan imbas bangunan runtuh di mana-mana.

Gempa berkekuatan 7,8 ini terjadi pukul 13.29 WITA dengan pusat gempa di kedalaman 35 kilometer barat laut Kota Maumere.

Disusul Tsunami hebat terjadi karena gempa tersebut memicu longsor di bawah laut. Peristiwa gempa disertai tsunami akhirnya benar-benar terjadi.

Gempa ini mungkin menjadi salah satu gempa terkuat yang pernah mengguncang Pulau Flores.

Kerusakan meluas terjadi di hampir seluruh daratan Flores, bahkan hingga Pulau Lembata dan Adonara. Ribuan orang tewas dan ribuan rumah warga rusak parah.

Akibat gempa bumi ini juga menyebabkan tsunami dengan ketinggian maksimum 26 m (85 ft) yang menghancurkan rumah di pesisir pantai Flores.

Setidaknya sekitar 2.500 orang tewas atau hilang di wilayah Flores, termasuk 1.490 tewas di Maumere dan 700 di Pulau Babi. Lebih dari 500 orang terluka dan 90.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Gempa ini juga sedikitnya menghancurkan 18.000 rumah, 113 sekolah, 90 tempat ibadah, dan lebih dari 65 tempat lainnya.

Kabupaten yang terkena gempa ini ialah Kabupaten Sikka, Kabupaten Ngada, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Flores Timur.

Kota yang paling parah ialah Maumere. Lebih dari 1.000 bangunan hancur dan rusak berat.

Sayangnya peristiwa gempa disertai tsunami di Flores tidak terdekomentasi dengan baik di dalam negeri. Mungkin saja karena saat itu sangat minim perhatian dari ilmuwan Indonesia.

Seperti ditulis nationalgeographic.co.id, hingga tahun 1992, Indonesia belum memiliki ahli tsunami sehingga riset soal tsunami Flores lebih banyak dilakukan ahli-ahli Jepang.

Perhatian kalangan ilmuwan Indonesia terhadap tsunami baru terbangkitkan setelah tsunami Aceh tahun 2004.

Gempa terjadi pada pukul 13:29:26 WITA dan disusul beberapa kali gempa susulan serius.

Setidaknya 2.500 orang tewas atau hilang di dekat Flores, termasuk 1.490 di Maumere dan 700 di Pulau Babi.

Lebih dari 500 orang terluka  dan 90.000 orang kehilangan tempat tinggal. Kerusakan diperkirakan melebihi USD$100 juta.

Sekitar 90 persen bangunan di Maumere, kota yang terkena dampak paling parah hancur akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi kemudian, sementara 50% hingga 80% bangunan di Flores rusak atau hancur.

Listrik di wilayah pelabuhan Maumere padam. Rumah sakit Maumere hancur total, dan pasien dirawat di tenda. Kerusakan juga terjadi di Pulau Sumba dan Alor.

Ketinggian tsunami mencapai 3–4 m (9.8–13.1 kaki) terjadi di sepanjang pantai timur Maumere. Ketinggian tsunami maksimum di desa Riangkroko adalah 26 m (85 kaki) dan menewaskan 137 penduduk di desa tersebut.

Di sepanjang Sungai Nipah, tsunami merambat sejauh 600 m (2.000 kaki) ke daratan. Tsunami menghanyutkan seluruh desa dan merobohkan banyak pohon kelapa.

Di desa lain yang berjarak tinggi gelombang tsunami adalah 12 m (39 kaki). Di sepanjang lokasi lain yang terkena dampak tsunami, sebagian besar pohon masih berdiri tegak.

Di Wuring, sebuah desa yang berjarak 5 Km dari Maumere, gelombang setinggi 3 m (9,8 kaki) menyapu desa tersebut dan menewaskan 100 orang.

Di Pulau Babi, tsunami meninggalkan sisa-sisa manusia yang tergantung di pohon, ribuan kematian terjadi di pulau itu dan dua desa rusak parah.

Ketinggian maksimum di pulau itu tercatat 7,3 m (24 kaki). Efek pantulan gelombang di Pulau Flores mungkin turut berkontribusi terhadap dampak destruktif tsunami di Pulau Babi.

Kenangan itu masih terekam jelas di benak ini. Sebenarnya masih banyak kisah piluh dibalik tragedi ini yang bisa ceritakan, namun saya yakin hampir semua warga NTT yang sempat menyaksikan gempa saat itu, pasti punya ceritanya sendiri.

Peristiwa alam itu mungkin punya makna tersendiri. Jika dilihat dari sisi ilmiah, sebagai fenomena alam akibat pergeseran lempeng bumi atau aktivitas sesar.

Namun secara spiritual dan budaya, peristiwa itu memiliki makna sebagai peringatan, ujian keimanan, pengingat akan kebesaran Tuhan dan sebagai tanda akan ada perubahan besar.

Semuanya tergantung pada konteks keagamaan dan mitologi yang dianut, yang semuanya mengajak manusia untuk intropeksi dan mendekatkan diri pada Sang Pencipta.

Secara keseluruan, makna dibalik gempa dasyat adalah gabungan dari fenomena alam yang merusak dan symbol makna yang lebih dalam, mendorong manusia untuk lebih sadar akan hidup dan Tuhannya. (Marthen L.L Moru)

Cek juga berita-berita Koranpapua.id di Google News

Baca Artikel Lainnya

Semarak Natal Sangat Terasa di Sejumlah Kota, Bagaimana dengan Timika? Minim Ornamen, Lemasko Sayangkan Suasana Ini

Semarak Natal Sangat Terasa di Sejumlah Kota, Bagaimana dengan Timika? Minim Ornamen, Lemasko Sayangkan Suasana Ini

18 Desember 2025
Usulan Pembentukan Provinsi Baru di Papua Mencuat dalam Pertemuan Prabowo dan Kepala Daerah

Usulan Pembentukan Provinsi Baru di Papua Mencuat dalam Pertemuan Prabowo dan Kepala Daerah

17 Desember 2025
Enam Gubernur di Papua Raya Bakal Bahas Skema Pembagian Saham Freeport untuk OAP

Enam Gubernur di Papua Raya Bakal Bahas Skema Pembagian Saham Freeport untuk OAP

17 Desember 2025
Tinggal Hitungan Hari, Suasana Kota Timika Belum Berubah, Minim Dekorasi dan Ornamen Natal

Tinggal Hitungan Hari, Suasana Kota Timika Belum Berubah, Minim Dekorasi dan Ornamen Natal

17 Desember 2025
Percepat Pembangunan SDM, Pempus Wacanakan Bangun Kampus Negeri di Tiga Provinsi di Papua

Percepat Pembangunan SDM, Pempus Wacanakan Bangun Kampus Negeri di Tiga Provinsi di Papua

17 Desember 2025
Yonif 754 Kostrad Timika Berhasil Kuasai Basis OPM di Intan Jaya, Amankan Dua Anggota Separatis

Yonif 754 Kostrad Timika Berhasil Kuasai Basis OPM di Intan Jaya, Amankan Dua Anggota Separatis

17 Desember 2025

POPULER

  • Tim Pengendalian Program Kemhan RI Tinjau Proses Pembangunan Sarana Prasana di Lanud YKU Timika

    Buron Penipuan Rp1,9 Miliar Proyek Satpas Mimika Ditangkap di Ciputat

    728 shares
    Bagikan 291 Tweet 182
  • Kecelakaan Maut di Jalan Poros Pomako Timika, Seorang Warga Tewas di Tempat

    600 shares
    Bagikan 240 Tweet 150
  • Harapan yang Berakhir Kecewa, Disdik Mimika Tidak Cairkan Beasiswa Puluhan Anak Komoro, Lemasko Lantang Bersuara

    545 shares
    Bagikan 218 Tweet 136
  • Puncak Mudik Natal 2025, Pelabuhan Pomako Timika Penuh Sesak

    543 shares
    Bagikan 217 Tweet 136
  • Usulan Pembentukan Provinsi Baru di Papua Mencuat dalam Pertemuan Prabowo dan Kepala Daerah

    542 shares
    Bagikan 217 Tweet 136
  • Penempatan Putra Kamoro sebagai Sekda: Ketegasan Politik dan Kepatuhan Hukum, Bupati Mimika Mengambil Jalan Terhormat

    540 shares
    Bagikan 216 Tweet 135
  • Percepat Pembangunan, Prabowo akan Kumpulkan Seluruh Gubernur dan Bupati se-Tanah Papua

    540 shares
    Bagikan 216 Tweet 135
Next Post
Ada ASN Mimika yang ‘Nyambi’ Kerja di Tempat Lain, Pj Sekda: Melanggar Aturan dan Akan Ditertibkan

Penempatan Putra Kamoro sebagai Sekda: Ketegasan Politik dan Kepatuhan Hukum, Bupati Mimika Mengambil Jalan Terhormat

Tim Pengendalian Program Kemhan RI Tinjau Proses Pembangunan Sarana Prasana di Lanud YKU Timika

Tim Pengendalian Program Kemhan RI Tinjau Proses Pembangunan Sarana Prasana di Lanud YKU Timika

Tim Pengendalian Program Kemhan RI Tinjau Proses Pembangunan Sarana Prasana di Lanud YKU Timika

Gubernur Meki Nawipa Tegaskan Keprotokolan adalah Wajah Tata Kelola Pemerintahan

Koran Papua

© 2024 Koranpapua.id

Menu

  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Papua
  • Nusantara
  • Politik
  • Budaya
  • Ekonomi
  • Hukrim
  • Kesehatan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Foto

© 2024 Koranpapua.id