TIMIKA, Koranpapua.id- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mimika, Papua Tengah komitmen pentingnya penguatan tata kelola Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas dan seluruh fasilitas kesehatan di wilayah itu.
Komitmen ini bertujuan guna memastikan pelayanan yang semakin transparan, akuntabel dan berkelanjutan.
Hal itu disampaikan Reynold Ubra, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika dalam dalam Rapat Koordinasi Tim Pembina BLUD Kabupaten Mimika yang digelar di salah satu hotel di Timika, Selasa 9 Desember 2025.
Reynold mengatakan, Rakor tersebut menjadi momentum untuk mengevaluasi penyelenggaraan BLUD, terutama terkait pola pengelolaan keuangan di tengah isu efisiensi anggaran tahun 2025.
“Dari 13 Puskesmas BLUD, target penerimaan tahun ini mencapai Rp14 miliar, meningkat lebih dari 10 kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Saat ini realisasi sudah menyentuh lebih dari Rp13 miliar atau sekitar 86 persen,” ujar Reynold.
Ia menambahkan, sebagian besar Puskesmas mencatat rata-rata penerimaan Rp2–3 miliar hingga November 2025.
Capaian tersebut menunjukkan bahwa tata kelola layanan publik semakin transparan dan akuntabel.
Dalam kesempatan itu, Reynold juga mengungkapkan rencana Dinas Kesehatan untuk bekerja sama dengan akuntan publik guna memperkuat proses audit, sebagai tambahan atas audit dari BPKP, BPK, dan Inspektorat.
Langkah ini dinilai penting agar fleksibilitas pengelolaan keuangan BLUD terutama terkait penyediaan bahan medis habis pakai, tetap mengikuti prinsip kehati-hatian.
Sementara itu, Plt Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mimika, Frans Kambu, dalam arahannya menekankan bahwa pelayanan kesehatan harus berpijak pada prinsip good governance agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.
“Pembangunan kesehatan di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, terutama kesenjangan akses di wilayah terpencil,” ujarnya.
Frans menegaskan bahwa Pemkab Mimika berkomitmen meningkatkan kualitas layanan karena kesehatan merupakan hak dasar masyarakat.
Ia juga mengapresiasi capaian Mimika sebagai satu-satunya kabupaten di Papua Tengah yang memiliki Puskesmas BLUD, PSC BLUD, serta Laboratorium Kesehatan Lingkungan berstatus BLUD.
Menurutnya, fleksibilitas BLUD telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan pelayanan fasilitas kesehatan di Mimika.
Frans berharap Rakor yang diikuti para kepala OPD, pimpinan BLUD Puskesmas, BLUD Rumah Sakit Waa Banti, Pj BLUD PSC 119, serta Pj BLUD Labkesling ini menjadi langkah konkret untuk memperkuat sinergi antar-pembina BLUD.
Ini bertujuan agar pelayanan kesehatan di Mimika semakin efektif, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat di Mimika. (*)
Penulis: Hayun Nuhuyanan
Editor: Marthen LL Moru










